Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

UMP Faktor Kunci yang Mampu Mengubah Perilaku Karyawan

21 Desember 2021   16:12 Diperbarui: 22 Desember 2021   19:00 1052
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aksi serikat pekerja | sumber : tribunnews.com

Upah Minimum Identik Dengan Harga Dasar Hidup

Jangan pernah anggap enteng UMP apalagi mengabaikanya, karena mampu mengubah perilaku karyawan dalam bekerja. Artinya, karyawan bisa sangat produktif tetapi juga bisa kerja asal-asalan alias under performance tergantung besar kecilnya UMP yang diterima.

Upah Minimum para pekerja baik di Propinsi, Kota atau Kabupaten maupun Regional  refeleksi dari hidup dan mati nya para pekerja yang mayoritas ada di dalam banyak perusahaan, organisasi maupun beragam institusi. 

Secara filosofis, Upah Minimun mencerminkan kebutuhan sangat dasar atau sangat baku bagi setiap pekerja.

Perubahan yang terjadi menjelaskan semakin tertinggalnya angka-angka UM dibandingkan dengan mahalnya kebutuhan hidup. Jangankan bicara kebutuhan gaya hidup, untuk kebutuhan dasar saja rasanya Upah minimum itu semakin tertinggal di landasan pacu perjuangan hidup.

Upah dan perilaku karyawan | sumber : stock.adobe.com
Upah dan perilaku karyawan | sumber : stock.adobe.com

Perubahan atau tepatnya kenaikan UMP tahun depan 2022 yang hanya bergerak di sekitar 1,09% dianggap sangat tidak mencukupi dibandingkan dengan inflasi jauh lebih besar angkanya. 

Seperti diberitakan oleh kompas.com bahwa "Upah Minimum 2022 Hanya Naik 1,09 Persen, Ekonom: Buruh Makin Terjepit!" Atau dengan kata lain pekerja akan berkurang kualitas hidup mereka di tahun 2021 karena tidak mampu memenuhi kebutuhan minimum mereka seperti di tahun 2021.

Upah dan inflasi | sumber :kliklegal.com
Upah dan inflasi | sumber :kliklegal.com

Bisa dipafahami mengapa lalu para karyawan se-Indonesia melalui KSPI melalukan aksi untuk menolak dan menuntut penyesuaian yang lebih "manusiawi". 

Betul, mereka harus berjuang melalui serikat pekerja yang memiliki kapasitas untuk bisa bernegosiasi dengan pemerintah bahkan dengan para pengusaha.

Aksi serikat pekerja | sumber : tribunnews.com
Aksi serikat pekerja | sumber : tribunnews.com

Minimum upah menjadi cerminan apa yang sudah  pasti diperoleh oleh setiap pekerja, dan karenanya menjadi representasi harga diri, martabat hidup setiap pekerja beserta keluarga masing-masing. 

Dan ketika angka ini menjadi tidak "manusiawi", maka buruh akan melakukan perlawanan, pertama, melalui serikat pekerja yang mereka ikut dengan harapan ada perhatian yang serius dari pihak pemerintah maupun dan terutama manajamen perusahaan. Kedua, bila tidak berhasil, maka dipastikan perlawanan mereka kembali pada hakekat pekerjaan, yang sangat mungkin mereka tidak termotivasi memberikan yang terbaik bagi perusahaan.

Peranan Upah Untuk Memotivasi Karyawan

Uang dan karenanya upah ataupun gaji dalam bentuk uang merupakan faktor kunci yang mampu mengendalikan, mengubah, mendrong perilaku karyawan dalam bekerja. Walaupun  ada banyak faktor lainnya, tetapi upah menjadi komponen dasar dan bahkan mengikat komponen lainnya.

Periksa semua buku-buku referensi maupun hasil penelitian dari zaman paling kuno nan klasik hingga yang paling mutahir bunyi sama, uang mampengaruhi kinerja karyawan dalam bekerja. 

Dan karenanya setiap perusahaan yang memberiikan upah yang semakin besar kepada karyawannya dipastikan hasil yang dicapai akan semakin besar juga, dan sebaliknya demikia, dengan ceteris paribus.

Upah dan motivasi kerja | sumber : stock.adobe.com
Upah dan motivasi kerja | sumber : stock.adobe.com

Dalam praktek, beragam cara dan strategi dilakukan oleh perusahaan untuk mengemas paket upah itu agar menjadi komplit dalam mendorong perilaku karyawan mencapai kinerja tertinggi mereka sepanjang tahun dan dari tahun ke tahun. 

Pada tataran ini, sesungguhnya, tidaklah terlalu ribet mengurus karyawan agar memberikan hasil terbaiknya kepada perusahaan, yaitu naik gaji terus menerus, paling tidak diatas angka inflasi. 

Kecuali kalau hendak mempertahankan karyawan terbaik Anda, maka harus berkompetisi dengan perusahaan lain agar tidak lari hanya karena disana duitnya lebih besar.

Kisah Uang yang Mengubah Perilaku

Kisah klasik pertama adalah cerita dari PM Inggris Wiston Churchill dan seorang Supir Taksi. Kisah ini sudah sangat lama, dan bermetofora, saya sendiri meringkas dari sebuah GWA.

PM Winston Churchill (sumber: menitindonesia.com)
PM Winston Churchill (sumber: menitindonesia.com)

"Suatu hari saya naik taksi ke kantor BBC untuk wawancara. Ketika sampai di sana saya minta supir taksi menunggu 40 menit.  Tetapi, ia meminta maaf dan mengatakan bahwa tidak bisa menunggu karena ingin pulang untuk mendengarkan pidato Winston Churchill. Saya sangat terpesona dan senang ada orang ingin mendengarkan pidato saya! Jadi,  saya berikan ke supir taksi 20 pound sterling, jumlah sangat besar waktu itu, tanpa menceritakan jati diri saya. Ketika menerima uang itu, supir taksi ini mengatakan: "Saya siap menunggu berjam-jam sampai Anda kembali, Tuan. Persetan dengan Churchill!"

Kisah dari cerita  Winston Churchill ini menegaskan bahwa dengan sejumlah uang prinsip dan perilaku orang bisa berubah dalam waktu yang sangat singkat. 

Uang yang semula menjadi alat tukar agar kegiatan ekonomi berjalan dengan efisien dan efektif telah berubah bentuk menjadi pengendali hidup seseorang. 

Kalau saja prinsip dan perilaku seseorang bisa berubah, maka kepentingan lebih besar yaitu bangsa dan negara nan nasionalisme bisa juga tergadaikan hanya karena uang. Pun kehidupan rumah tangga bisa hancur berantakan dan berkepeng-keping hingga lenyap karena uang.

Memang tidak keliru kalau mengelola uang terkait dengan manajemen penggajian atau manajemen kompensasi menjadi salah satu sentral pengikat seluruh proses manajemen sumber daya manusia dalam perusahaan dan organisasi secara umum. 

Kisah Uang dan Prestasi Juara

Lapangan olah raga dan arena kompetisi dalam segala jenis permainan merupakan contoh yang sangat bagus untuk menjelaskan peranan uang dalam mendorong prestasi juara dikalangan pemain. 

Jokowi dan Juara olimpiade Tokyo (sumber:google.com
Jokowi dan Juara olimpiade Tokyo (sumber:google.com

Joko Widodo merupakan salah seorang presiden di Indonesia yang sangat memahami hal ini, sehingga beliau selalu mengganjar para pemenang medali dengan uang yang jumlahnya miliaran rupiah. Tidak hanya untuk para pemain langsung tetapi juga untuk para pelatih bahkan crews yang mendukung prestasi sang juara.

Sebagai contoh yang laing terakhir adalah olimpiade Tokyo berapa bulan yang lalu, dan tim Indonesia menyabet sejumlah medali dan kepada mereka Presiden Jokowi memberikan hadiah.

"Atas prestasi yang saudara-saudara raih, pemerintah memberikan penghargaan berupa bonus," kata Presiden Jokowi saat menerima Tim Olimpiade Indonesia di halaman Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (13/8/2021) pagi WIB. Presiden Jokowi sebelumnya enggan menyebut besaran bonus yang diterima para atlet peraih medali karena situasi pandemi Covid-19. "Tapi, tidak apa-apa ya saya sebutin," ucapnya."Untuk peraih medali emas Rp 5,5 miliar. Kemudian peraih medali perak Rp 2,5 miliar. Peraih medali perunggu Rp 1,5 miliar," papar Presiden Jokowi (liputan6.com)

Dalam sebuah artikel saya dua tahun silam, saya menyimpulkan kalau Presiden RI-7 Joko Widodo ini sangat memahami Teori Motivasi, terutama Expectation Theory yang betul-betul nyata hasilnya dalam dunia olah raga.

Pesan yang hendak ditegaskan sangat sederhana sebenarnya bahwa siapapun manusia dikolong langit ini membutuhkan uang, dan karenanya apapun akan melakukan sesuatu untuk mendapatkan uang itu. Baik karena ada kompetisi maupun sekedar untuk mengisi waktu secara berarti hari lepas hari.

Artinya adalah apabila manajemen atau pimpinan perusahaan maupun organisasi dan instiusi memahami tentang peranan uang dan upah menjadi kunci bagi karyawan memberikan performance terbaik, maka berikan perhatian yang memadai untuk mengelola upagh ini sebagai pengikat seluruh proses kegiatan manajemen, khususnya dibidang HRM.

Yupiter Gulo, 21 Desember 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun