Tergiur dengan untung besar tidak salah bahkan sah-sah saja, pun sangat manusiawi mengingat tidak mudahnya mencari bisnis yang mampu memberikan hasil yang menarik, apalagi untuk jangka waktu panjang.
Padahal hukum dasar investasi itu sangat sederhana saja, yaitu high return -- high risk. Artinya untung besar -- risiko besar, semakin tinggi hasil/keuntungan yang diraih maka risiko yang mengiringinya juga semakin tinggi.Â
Sebaliknya, apabila hasil/keuntungan yang diraih semakin kecil maka risikonya juga semakin kecil. Semisal simpan uang di bank dalam bentuk tabungan, hasilnya kecil yaitu bunga sekitar 2,5% pertahun, tetapi dananya relatif bahkan bisa ditarik setiap saat.
Prinsip dasar investasi ini juga menegaskan bahwa hasil maupun keuntungan investasi yang semakin tinggi diluar batas kewajaran dan dijanjikan sebagai sebuah kepastian merupakan indikasi yang serius bahwa investasi itu perlu dipertanyakan secara seksama dan diteliti kebenarannya secara hukum.Â
Kalau tidak, ujung-ujungnya sebuah kisah tragis dari investasi bodong, alias tipu-tipu yang diawal janji dipenuhi tetapi setelahnya tidak jelas.
Sadar dan Kelola Risiko
Kasus ibu-ibu diawal tulisan ini menjadi contoh yang sangat baik tentang keadaaan masyarakat investor yang buta terhadap risiko dalam berinvestasi. Dipastikan mereka tidak punya pengetahuan minimal, pun pengalaman yang representatif dalam mengelola risiko.
Dan akibatnya, setelah sekitar 10 tahun baru sadar ditipu dan korban dari janji-janji investasi bodong. Dan kalau sudah berurusan dengan hukum, kisahnya akan semakin pilu. Sebab, siapapun yang digugat pasti akan membela diri mati-matian, termasuk melakukan serangan balik.
Untung atau rugi, return dan risk merupakan satu mata uang dengan dua sisi yang tidak bisa dipisahkan. Ada hasil tetapi ada juga rugi. Saat untung maka tidak rugi, atau saat mengalami rugi maka pasti tidak ada untungnya.
Kenali keduanya secara benar dan tepat dengan hitungan yang matang-matang disertai cek dan ricek berkali-kali sebelum membuat keputusan untuk transfer uangnya. Ketika yakin semuanya aman, maka lakukan transaksi itu.
Pesan pentingnya adalah melakukan investasi berarti mengelola risiko dan risiko harus bisa dikenali secara akurat dengan cara mengukur dan menghitungnya dan mengawasinya terus menerus selama 24 jam non-stop. Bila tidak melakukan ini semua, maka siap-siaplah kemungkinan yang terburuk, buntung dan sakit hati karena merasa "tertipu".