Pemimpin wanita mampu menyentuh sisi individual pada setiap karyawan sehingga karyawan merasa dimanusiakan dan tidak dianggap sekedar faktor produksi pelengkap saja.
Keempat, Stimulasi Intelektual-Intellectual stimulation
Richard L Daft dalam bukunya The Leadership Experience memberikan contoh sangat baik dari seornag CEO wanita perusahaan pertambangan besar di AS :
Misalnya, salah satu kekuatan Cynthia Carroll, yang dari 2007 hingga 2013 adalah CEO wanita pertama di perusahaan pertambangan global Anglo American, adalah ''mendapatkan hasil maksimal dari setiap individu.'' Carroll juga membawa pola pikir baru ke Anglo American untuk membantu perusahaan menjadi lebih global dalam pendekatannya, yang mencerminkan stimulasi intelektual.
Ini sangat penting dan mendasar, karena ketika pengikut dan karyawan diperlakukan dalam kontek kemampuan intektual, maka orang merasa berada pada posisi terbaik mereka dalam hidup ini, dan semua usaha akan dicurahkan bagi pekerjaan yang dilakukan bagi perusahaan itu.Â
Dipahami bahwa sesungguhnya, stimulasi intelektual berarti mempertanyakan metode saat ini dan menantang karyawan untuk berpikir dengan cara baru. Bahkan mencoba berkreasi, berinovasi dalam bidang pekerjaan mereka agar lebih baik, lebih maju, efisien dan efektif dengan the individual self-learning atau mandiri belajar dan mencoba
Pemimpin Wanita Lebih Efektif
Banyak pemimpin pandai berorator di atas mimbar, penuh semangat berapi-api berkoar-koar, tetapi belum tentu efektif dalam mengimplementasikan tugas pokok dan fungsi sebagai pemimpin. Di bagian inilah sesungguhnya perbedaan konkrit antara pemimpin perempuan dengan pemimpin laki-laki.
Hasil penelitian menuunjuka bahwa karyawan menilai pemimpin wanita itu jauh lebih cepat, fleksibel dan adaptive ketimbang para laki-laki.
one survey of followers rated women leaders significantly higher than men on several characteristics that are crucial for developing fast, flexible, adaptive organizations ~ Daft, 2018