Harus diakui bahwa tokoh kelima si Pertapa-2 ini yang akhirnya mampu menyelamatkan dan memulihkan si Gadis. Tidak saja dari kesulitan untuk membayar ongkos pulang tetapi juga membantu memenuhi kebutuhan mendesak saat si Gadis dalam keadaan betul-betul kebingunan dengan keputusan yang sudah diambil untuk jumpa dengan si Pemuda.
Dalam kenyataan, si Pertapa-2 ini menjadi representasi para pemimpin yang peduli nan baik hati, suka membantu, dan yang paling penting adalah dapat dipercaya karena dia sama sekali tidak mengambil keuntungan dalam kesusahan dan kesengsaraan orang lain.
Tokoh si Pertapa-2 ini mencerminkan seorang pemimpin yang melayani atau Servant Leader, yang pada dasarnya lebig mementingkan kepentingan orang lain, pengikut maupun karyawannya ketimbang kepentingannya sendiri. Berkoban dan membantu orang lain menjadi passion yang hidup dalam dirinya sebagai seorang pemimpin
II. Tiga Level Moral Pemimpin
Sulit dibayangkan bila seorang pemimpin hanya mementingkan dirinya sendiri dan kelompoknya dan mengabaikan bahkan melupakan kepentingan orang lain, pun kepentingan pengikutnya.Â
Bisa jadi segala cara akan dilakukan demi memuaskan hasrat egoism-nya. Sikap seperti ini akan menjadi masalah besar dalam operasi perusahaan untuk mewujudkan visi, misi dan tujuannya demi keberlangsungan hidup perusahaan.
Sebab sesungguhnya, praktek kepemimpinan tidak hanya seperangkat tindakan seseorang tanpa berkaitan dengan aspek etika atau urusan benar atau salah atau baik dan buruk, etis atau tidak etis. Namun sebagai seorang pemimpin, memiliki peluang kekuasaan yang dimiliki dapat digunakan untuk kebaikan atau kejahatan dan ini sudah menyangkut dimensi moral.
Para pemimpin memiliki pilihan dalam bertindak, yaitu memberi makan pada egoism-nya dan keserakahan diri sendiri, atau memberi perhatian bagi pemberdayaan dan memotivasi karyawan untuk mengembangkan  seluruh potensi yang dimiliki sebagai karyawan.
Kepemimpinan moral adalah tentang membedakan yang benar dari yang salah dan melakukan yang benar itu, mencari perilaku yang adil, jujur, baik, dan benar dalam mencapai dan memenuhi tujuan perusahaan.
Ada tiga level moral yang membedakan setiap pemimpin di hampir semua organisasi, baik organisasi publik maupun perusahaan.