Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Empat Sifat Buruk Seorang Pemimpin yang Merusak

20 Juli 2021   17:59 Diperbarui: 20 Juli 2021   19:41 1317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada umumnya, pelanggaran etika terjadi hanya karena kepentingan sesaat oleh pemimpin perusahaan, untuk menghindari biaya jangka pendek, efisiensi, dan demi profitabilitas yang harus tercapai. Akhirnya, segala cara dilakukan termasuk pelanggaran beragam etika yang berlaku.

Sifat buruk ketiga, tidak memiliki keberanian moral

Seorang pemimpin yang hebat dan sukses membawa perubahan yang baik bagi perusahaan dan juga bagi lingkungan bahkan untuk sebuah komunitas bangsa dan negara adalah yang memiliki keberanian moral yang tinggi.

Keberanian moral menunjukkan seorang pemimpin melaksanakan tugas bukan semata untuk kepentingan diri sendiri tetapi untuk kepentingan orang lain, kepentingan karyawan, kepentingan masyarakat dan bahkan juga kepentingan bangsa dan negara nya sendiri. Keberanian moral hendak menunjukkan jati dirinya sebagai pembawa perubahan yang mendasar dalam segala asapek.

Ilustrasi Pemimpin Penakut | Sumber : https://money.kompas.com
Ilustrasi Pemimpin Penakut | Sumber : https://money.kompas.com

Inilah bagian berat yang tidak mudah bagi seorang pemimpin, sebab dalam praktek yang terjadi adalah memelihara perilaku yang keberanian moralnya sangat rendah bahkan cenderung menghindar dari tanggungjawab moral yang lebih besar.

Ketika pemimpin berada pada titik rendah dengan keberanian moralnya, maka dipastikan akan menjadi sumber persoalan yang dihadapi perusahaan, tidak saja dari dalam dengan operasi bisnisnya, tetapi juga tekanan dari lingkungan perusahaan, pertauran pemerintah dan bahkan tuntutan perubahan global yang harus disesuaikan oleh si pemimpin.

Sifat buruk keempat, tidak saling menghargai.

Saling menghargai merupakan simpul kunci yang menyatukan semua orang dalam sebuah organisasi bahkan juga dengan seluruh stake holder-nya. Dan menjadi benang merah yang membangun team work yang super kuat untuk menghasilkan sinergi yang melampaui segala target yang diinginkan.

Bayangkan kalau seorang pemimpin memiliki sikap yang tidak menghargai orang lain, apa yang terjadi?  Akan banyak persoalan akan muncul dan menghambat optimalisasi pemanfaatan semua sumber daya yang dimiliki.

Ilustrasi Pemimpin Tidak Menghargai | Sumber : http://exclusive.multibriefs.com
Ilustrasi Pemimpin Tidak Menghargai | Sumber : http://exclusive.multibriefs.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun