Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Generasi Zaman Now: Malas Membaca Buku tapi Doyan Nonton

19 Mei 2021   03:11 Diperbarui: 21 Mei 2021   08:05 1400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
tangkap layar pribadi youtube metrotvnews

qz.com
qz.com
Harus diakui bahwa gawailah yang menjadi salah satu penyebab tergerusnya kemauan membaca masyarakat, sehingga malas membaca buku. Ini bisa diperkuat dengan hasil-hasil survey yang menjelaskan bahwa orang Indonesia menghabiskan waktu rata-rata 5 jam lebih di depan gawainya untuk mengakses segala macam hal disana. 

Ketika televisi memasuki Indonesia, sudah banyak kekuatiran dampak negatif bagi siswa, mahasiswa bahkan orang dewasa yang menghabiskan waktu berjam-jam didepan televisi dan tentu saja kegiatan lain seperti membaca buku semakin tergerus secara signifikan. Kalau sekarang, mungkin penggunaan televisi semakin menurun drastis, karena semuanya sudah bisa diakses dan ditonton habis-hasbisan melalui gawai yang dimiliki.

Efeknya dipastikan jauh lebih dahsyat menurunkan kemauan membaca, karena dengan gawai atau HP masing-masing, bisa melakukannya sepanjang waktu, nyaris selama 24 jam tanpa mengenal tempat, waktu dan apa saja.

Malas Baca : Kualitas Manusia Turun

Aktivitas membaca tidak boleh dianggap remeh, bahkan tidak bisa tergantikan dengan apapun hingga saat ini. Karena dengan mambaca maka otak manusia menjadi bekerja dan berfungsi dengan benar. Masalahnya, pekerjaan otak itu tidak bisa instan berkembangnya, tetapi harus dimulai sejak kecil, dan terus dilatih sepanjang usia seseorang dengan beragam situasi yang dihadapi. 

Sudah jamak orang ketahui bahwa otak manusia itu baru sedikit sekali yang berfungsi dan masih banyak yang belum diaktifkan, digunakan dan dikembangkan. Bayangkan kalau otak manusia sudah bekerja secara maksimal, maka akan ada banyak temuan, inovasi dan keajaiban lain di dunia ini yang berguna bagi kemajuan hidup umat manusia.

Banyak negara di dunia di kategorikan sudah maju karena masyarakatnya memiliki budaya membaca yang sangat tinggi. Itu sebanyak, salah satu IPM kemajuan diukur dari bidang pendidikan publiknya. Harus di akui, Indonesia masih jauh kebelakang dibandingkan dengan negara-negara lain, walaupun.  Misalnya saja, pada tahun 2014 Indonesia berada pada urutan ke 108 dari 187 negara didunia dari IPM.

tangkap layar pribadi youtube metrotvnews
tangkap layar pribadi youtube metrotvnews
Ini tantangan serius bagi Indonesia untuk mengejar mimpi yang sudah di chalange oleh Presiden Jokowi tentang mewujdukan "Indonesia Emas" yang memiliki keunggulan SDM memasuki usia 100 tahun kemerdekaan negeri ini pada tahun 2045. Diimpikan pada saat itu Indonesia telah berada dalam 5 besar kekauatan ekonomi se jagad ini.

Copas GWA | Dok Pribadi
Copas GWA | Dok Pribadi
Yupiter Gulo, 19 Mei 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun