Bagaimanapun, memilih pegawai yang tepat sangat penting karena beberapa alasan. Pertama, karyawan dengan keterampilan yang tepat akan bekerja lebih baik untuk perusahaan. Mereka yang tidak memiliki keterampilan tidak akan bekerja secara efektif, dan kinerja tidak memadai dan merugikan diri sendiri serta serta perusahaan. Â Waktu untuk menyaring hal-hal yang tidak diinginkan adalah sebelum mereka berada di pintu masuk perusahaan.
Kedua, pemilihan yang efektif itu penting karena mahal untuk merekrut dan mempekerjakan seorang pegawai. Salah satu survei menemukan bahwa biaya rata-rata untuk mempekerjakan seorang karyawan yang tidak berhasil bisa mencapai angka $ 50.000. Jadi, tahapan seleksi menjadi sangat penting bagi perusahaan dan tidak boleh dianggap sepele apalagi main-main saja.
Sebagai contoh, dalam satu kasus, seorang manajer apartemen memasuki apartemen wanita dan menyerangnya. Kemudian dalam pemeriksaan perkara, pengadilan menemukan bahwa pemilik kompleks apartemen lalai karena tidak memeriksa latar belakang manajer dengan benar. Kasus-kasus seperti ini cenderung semakin meningkat.
IV. Ketahui Latar Belakang Pegawai
Sesungguhnya menguji calon pegawai hanyalah bagian dari proses seleksi yang dilakukan oleh pemberi kerja. Alat lain mungkin termasuk investigasi latar belakang dan pemeriksaan referensi, layanan informasi pra-pekerjaan, pengujian kejujuran, dan penyaringan penyalahgunaan zat. Jangan abaikan latar belakang seorang pegawai, akibatnya bisa sangat fatal dan berbahaya bagi perusahaan.Â
Hasil survei yang pernah dilakukan oleh perekrut HireRight, menemukan bahwa sekitar 32% dan 600.000 kandidat memiliki perbedaan yang serius dengan latar dengan lamaran yang diajukan oleh pelamar kerja.
Sebagian besar pemberi kerja memeriksa dan memverifikasi informasi latar belakang dan referensi pelamar pekerjaan.Â
Dalam satu survei terhadap sekitar 700 manajer sumber daya manusia, 87% mengatakan mereka melakukan pemeriksaan referensi, 69% melakukan pemeriksaan latar belakang pekerjaan, 61% memeriksa catatan kriminal karyawan, 56% memeriksa catatan mengemudi karyawan, dan 35% kadang-kadang atau selalu memeriksa kredit.
Ada dua alasan utama untuk memeriksa latar belakang calon pegawai yang akan direkrut, yaitu (i) untuk memverifikasi informasi pelamar (nama dan sebagainya) dan (ii) untuk mengungkap informasi yang merusak.