Kehangatan dan kegembiraan yang sudah ada akan berubah menjadi prahara dan kawah candradimuka nan penuh bara membara. Ini indikator kuat yang harus dicermati setiap keluarga dalam bertetangga.
Anda harus mengelola politik bertetangga. Anda harus memiliki kemampuan berkomunikasi yang canggih. Anda harus mampu mengantisipasi semua kemungkinan yang ada.Â
Dan terus bertentangga dengan santun, hangat, saling support tetapi privasi tetap terjaga dengan keren. Tidak saja privasi rumah tangga sendiri, tetapi juga privasi rumah tangga si tetangga kita.
Bertetangga memang sebuah keniscayaan hidup. Dan karenanya harus dikelola dengan sarat hikmat dan kebijaksanaan.Â
Bertentangga membutuhkan keseimbangan, harmonisasi yang terus bertumbuh dan bekembang menjadi sebuah budaya yang mampu saling memberdayakan antar tetangga, dan bukan saling mengakali apalagi mengangkangi.
Seperti yang dikatakan oleh Carl Sandburg pada awal tulisan ini bahwa "mari kita mencintai tetangga kita sendiri seperti saudara bahkan diri sendiri, tetapi jangan pernah melompat apalagi membongkar pagar dan mengacak-acak rumah tangga tetangga itu." Jangan lakukan itu!
Cintai tetanggamu seperti kamu mencintai diri sendiri; tapi jangan bongkar pagar
Selamat bertentangga!
YupG, 2 Mei 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H