Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Awas! Politik Bertetangga yang Merusak

2 Mei 2021   05:44 Diperbarui: 3 Mei 2021   16:00 1212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tetapi, karena ketidakmampuan mengolah dan mengelola setiap data, fakta, informasi serta berita yang diterima dan masuk dalam rumah tangga.

sumber: dialalaw.peopleslawschool.ca
sumber: dialalaw.peopleslawschool.ca

Apalagi di zaman digital sekarang ini. Era media sosial yang menjadi saluran informasi tanpa batas dan tanpa pandang bulu. Bahkan informasi sampah pun mengalir dengan derasnya ke dalam setiap wilayah rumah tangga. Saking derasnya arus informasi itu bisa menggulung denyut nadi dalam rumah tangga itu tanpa tersisa.

Awas lagi!

Bertetangga ada politiknya. Tanpa disadadri, ada juga power play yang terjadi. Baik karena ada aktornya maupun karena ada yang hobby dengan power play dengan tetangga. Dan ini tentu berbahaya kalau tidak dikelola.

Sebab, sesungguhnya politik bertetangga itu urusannya saling pengaruh mempengaruhi. Paling tidak agar kebutuhannya dalam rangka bertetangga dapat tercapai dan terpenuhi. Tidak bermaksud bicara politik Pilpres dan Pileg atau PilBup dan PilWalkot! Walau itu pun selalu ada peluangnya.

Di tempat saya dalam setiap petemuan rutin bulanan para Bapak/bapak RT dengan arisan. Disana ada beberapa orang yang "kebetulan" menjadi wakil rakyat di legislatif daerah. 

Dan Anda pasti paham kehadirannya selalu dalam nuansa politik. Ya, pasti tentang kebutuhan RT/RW tentang fasilitas umum, jalan, kebersihan dst. Tetapi juga kepentingan statusnya sebagai anggota legislatif. Dan inilah politiknya. Tidak ada yang salah dan wajar wajar saja.

Tetapi politik bertetangga yang merusak harus diwaspadai. Mencampuri urusan dalam negeri rumah tangga, menjudge anggota keluarga tetangga, membanding-bandingkan dengan anggota keluarga tetangga lain., dan terus memprovokasi sebuah isu.

Bahkan memaksakan kehendak untuk kepentingan "bisnis" kecil-kecilan misalnya, atau hanya sekedar urusan pinjam meminjam uang, dan setumpuk hal lain.

Tidak bisa dihindari, tetapi juga tidak bisa dibiarkan terus menerus. Kalau tidak, maka urusan dalam negeri rumah tangga sendiri bisa kacau balau. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun