Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Human Erorr di Balik Setiap Kecelakaan: Mengapa Dibiarkan?

12 April 2021   16:45 Diperbarui: 12 April 2021   17:13 1064
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anehnya, kenyataan menunjukan, banyak orang mengambaikannya, dengan pengemudi yang sangat tidak memenuhi syarat. Pun, dalam banyak kasus sering tidak memiliki izin mengemudi misalnya, atau belum lulus kir untuk kendaraan publik. Dan banyak hal lain tentang mengabaikan persyaratan kunci sebagai upaya menghindari risiko kecelakaan.

Literasi tentang risiko menjadi jawaban untuk menurunkan angka kecelakaan dan korban jiwa yang terjadi dari kecelakaan di jalan. Saatnya pengemudi tidak sekedar memperoleh selembar kartu Surat Izin Mengemudi (SIM), tetapi dibutuhkan pengetahuan mereka tentang risiko apa saja yang harus dikuasai dan bagaimana cara memitigasi risiko itu.

Proses memperoleh SIM menjadi pintu kunci me-filter kelayakan memperoleh SIM bagi siapa saja. Tidak hanya itu, harus ada ujian ulang bagi mereka yang memperpanjang SIM itu. 

Memperoleh SIM dengan sangat mudah, bahwa masih saja juga terbuka jalur jalur kemudahan bagi siapa saja  menjadi indikasi dari ketidakpedulian atas tingginya kecelakaan di jalan yang memakan korban jiwa segtiap jam. Setiap orang harus memiliki kesadaran yang tinggi untuk tidak mudah mengemudikan kendaraan tanpa kesiapan yang prima karena disana ada taruhan jiwa bila kecelakaan  terjadi.

Masyarakat dan bangsa yang maju adalah yang memiliki kesadaran tinggi tentang risiko sehingga mempunyai budaya risiko yang tinggi dalam segala aspek kehidupan. Para CEO atau manajemen dalam suatu organisasi dan perusahaan selalu mengedepankan risiko dalam membuat perencanaan kegiatan perusahaan dan diikuti oleh semua orang yang ada dalam perusahaan. 

Hasilnya adalah perusahaan akan memiliki budaya organisasi yang kuat sebagai modal dasar untuk bisa berhasil dan memenangkan persaingan secara terus menerus. Banyak perusahaan bahkan organisasi selalu gagal karena aspek risiko tidak menjadi pertimbangan kunci dalam membuat rencana setiap tahun.

Yupiter Gulo, 12 April 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun