Kalau demikian, konflik dalam PD dan mungkin akan berujung terbelahnya menjadi "keinginan" dari semua pihak yang menginginkan keuntungan  terbaik yang bisa diraup. Persoalan kubu mana yang akan menang, dan mana yang akan kalah, atau bahkan ada partai baru demokrat yang muncul, itu tidak menjadi soal bagi ke enam kelompok diatas untuk mendapatkan keuntungan.
Demikianlah realitas politik di negeri ini sebagai bagian dari hasil reformasi 1998/1999 yang menghadirikan pola multi partai dalam mengelola negeri ini. Mungkin sudah bosen dengan gaya otoriter Orde Baru yang hanya 2 Parpol dan Golkar, dan sekarang merasa lebih baik dengan multi partai. Multi partaiun sudah 21 tahun lebih berlalu dan hasilnya mungkin Indonesia dikenal dengan negara demokrasi terbesar di dunia tetapi bagiamana hasilnya bagi kesejahteraan masyarakat? Â Kayaknya, ini isu lain yang mesti ditulis lagi!
Yupiter Gulo, 14 Maret 201
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H