Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Idiom Abal-abal, Liar, Ilegal, Inkonstitusional dalam Konflik Partai Politik

6 Maret 2021   10:52 Diperbarui: 6 Maret 2021   12:50 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jadi idiom abal-abal, ilegal, liar bahkan inskonstitusional memiliki batasan yang "subyektif" yang pada akhirnya abal-abal bisa menjadi serius, ilegal menjadi legal, liar menjadi resmi, dan inskonstitusional menjadi konstitusional.  Tergantung bagaimana proses tawar menawar bahkan mungkin "dagang sapi" yang akan terjadi. 

Inilah yang sedang dialami saat ini oleh Partai Demokrat yang sedang terbelah yaitu kepengurusan versi KLB Deli Serdang versus Kepengurusan ABY dan SBY. Dipastikan diasana akan muncul dan terjadi rebut merebut, tuduh menuduh, salah menyalahkan, pecat memecat, salim mengklaim dan mempertahankan status quo masing-masing.

Sangat mungkin keributan akan terjadi, baik di kalangan level atas dan terlebih di akar rumput. Sebab, ini melibatkan nasib dan periuk nasinya para anggota legislatif PD mulai dari DPR RI pusat, DPRD Provinsi dan juga DPRD Kabupaten dan Kota. Semua mata dan semangat akan ditunjukkan kepada siapa yang akan legal dan menguasai maka kesanalah mereka akan menuju.

Ini bukan soal SBY dan AHY dan Moeldoko lagi. Tetapi, kelompok mana yang akan disahkan oleh Kemenhumkan nanti. Itu menjadi simpul kunci kemana arah dari konflik dalam tubuh partai ini berakhir.

Ini akan sangat menarik, mari kita terus mengikuti dan mencermati dengan santai saja. Sebab ini politik yang penuh dengan idiom lucu-lucu seperti abal-abal, liar sambil terbahak-bahak hahaha....! Bukan kah begitu Andi Malarangeng?

sumber: rri.co.id
sumber: rri.co.id
YupG, 6 Maret 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun