Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Mampukah Target Pertumbuhan Ekonomi 2021 Mencapai 7,07 Persen?

8 Februari 2021   14:44 Diperbarui: 9 Februari 2021   19:29 1096
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi pertumbuhan ekonomi. (sumber: pixabay)

Selama tahun 2020 sektor lapangan usaha yang sangat terpukul drastis terjadi di sektor transportasi yang menurun hingga negatif 15,04%, sektor akomodasi dan makan minuman yang berkontrasi negatif 10,22%, disusul sektor Jasa Perusahaan bertumbuh negatif 5,44%, sementara sektor perdagangan bertumbuh pada negatif 3,72%, konstruksi minus 3,26% seperti yang diberitakan oleh Harian Umum Kompas 6 Februari 2021. Sementara sektor lapangan usaha yang bertumbuh positif selama 2020 adalah 

  • Jasa kesehatan dan Kegiatan Sosial positif 11,60%, 
  • Informasi dan Komunikasi positif 10,58%, 
  • Pengadaan Air positif 4,94%, 
  • Jasa Keuangan dan Asuransi positif 3,25%, 
  • Jasa Pendidikan positif 2,63%, 
  • Real Estat positif 2,32%
  • Pertanian, Kehutanan dan Perikanan positif 1,75%

Berdasarkan data yang ada, BPS juga mengakui kalau pertumbuhan ekonomi 2020 merupakan yang terburuk sejak era reformasi tahun 1998 yang pada waktu itu menyentuh angka minus 13,13%. 

Bahkan sepuluh tahun terakhir 2011 sampai dengan 2019 rata-rata pertumbuhan ekonomi berada pada angka 5,36% per tahun, di mana pertumbuhan tertinggi di angka 6,17% pada tahun 2011 dan terendah dengan angka 4,88% pada tahun 2015.

Estimasi Pertumbuhan Ekonomi 2021

Dengan anjlok hingga 2,07% di tahun 2020, nampaknya tidaklah begitu mudah langsung bangkit dan lompat pertumbuhan ekonomi hingga 7% dalam setahun. Sebab dibutuhkan waktu yang memadai untuk memulihkan semua sektor yang berkontribusi pada peningkatan produk domestik bruto negeri ini. 

https://www.bps.go.id/
https://www.bps.go.id/
Optimisme memang sangat dibutuhkan, tetapi pertumbuhan ekonomi tidak semudah membalik tangan saja. 

Sebab efeknya tentu tidak bisa langsung, sebagian besar membutuhkan waktu, kalau bukan tahunan mungkin semester. Misalnya, program yang diluncurkan pada kuartal pertama efeknya bisa saja baru terasa di kuartal ketiga atau keempat, atau bahkan tahun berikut. 

Mengingat patokan pertumbuhan ekonomi tahun 2021 berada di angka 5% seperti tercantum dalam RAPBN 2021 yang diajukan pemerintah dan sudah disetujui dan diundangkan oleh Legislatif, itu artinya pertumbuhan ekonomi tahun 2021 dibutuhkan hingga angka 7,07%.

Untuk bisa bangkit dari angka minus 2,07% dan bisa men-covered 5% yang diinginkan pemerintah.

Nampaknya dibutuhkan leverage yang kencang untuk bisa mewujudkan target 5% tersebut. Mengingat banyak sektor yang tiarap selama pandemi covid-19. Sementara peningkatan kasus positif corona terus melambung tinggi setiap hari. Ini sangat menggelisahkan dengan pemberlakuan PPSB yang semakin menuntut keseriusan yang extra. 

Pemberlakuan PJJ atau belajar secara daring untuk semua aktivitas pendidikan merupakan contoh yang sangat signifikan mempengaruhi dinamika ekonomi secara langsung. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun