Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Mampukah Kampus Merdeka Melawan "Employee Mindset" di Kalangan Mahasiswa?

6 Februari 2021   06:07 Diperbarui: 7 Februari 2021   05:07 3406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi employee mindset (Sumber: www.shutterstock.com)

Dengan memahami 14 poin sederhana perbedaan mindset antara employee dengan entrepreneur, maka seseorang bisa menilai diri sendiri apakah di termasuk mentalitas karyawan atau mentalitas seorang wirausaha atau bahkan mentalitas sebagai seorang pengusaha.

Sudah banyak hasil penelitian memperlihatkan bahwa kemajuan ekonomi suatu bangsa sangat tergantung dari peranan entrepreneur. Semakin banyak orang yang menjadi entrepreneur, maka kemajuan akan semakin cepat dicapai. 

Jepang merupakan salah satu contoh sebuah negara yang cepat pulih dan bangkit bahkan menjadi salah satu negara maju di jagad ini walaupun sempat hancur karena di bom oleh negara musuh ketika perang dunia kedua berkecamuk 70-an tahun silam. Orang Jepang memiliki mindset entrepreneur yang sangat kuat.

Kesimpulan studi menjelaskan bahwa kalau dalam satu negara terdapat 2,5% populasinya memainkan peran sebagai entrepreneur, maka kemajuan bahkan tergolong sebagai negara maju. 

Kemajuan dalam segala aspek akan terus terjadi bagai deret ukur kalau jumlah wirausaha terus menerus meningkat. Sebaliknya, negara-negara miskin dan terbelakang karena masyarakatnya sangat minim orang-orang yang memiliki entepreneur mindset.

Tentu saja tidak ada yang salah apabila setiap orang hendak menjadi employee atau entrepreneur, karena itu pilihan. Kedua jalur tersebut dapat memberikan hasil dan manfaat yang memuaskan jika seseorang beroperasi di zona nyaman. 

Luangkan waktu untuk melakukan inventarisasi diri dan dengan jujur menilai tidak hanya bidang karier apa yang harus dikejar, tetapi bagaimana cara mengejarnya. 

Sebagai karyawan di bawah struktur yang sudah ditentukan sebelumnya atau Anda sebagai wirausahawan sebagai tempat mengatur panggung untuk melakukan berbagai hal dengan cara Anda sendiri.

Sebab, sesungguhnya setiap orang harus menyadari bahwa hidup ini harus diisi dengan hal baik dan menghasilkan bahkan memberikan pertumbuhan dan dampak yang signifikan. Tidak saja bagi diri sendiri, tetapi terlebih bagi orang lain, komunitas dan masyarakat bahkan negara dan bangsa sekaligus. 

Seperti yang pernah dikatakan oleh Steve Jobs, seorang entrepreneur besar di abad 21, bahwa "Pekerjaan Anda akan mengisi sebagian besar hidup Anda, dan satu-satunya cara untuk merasa puas sepenuhnya adalah melakukan apa yang Anda yakini sebagai pekerjaan hebat dan satu-satunya cara untuk melakukan pekerjaan hebat adalah dengan mencintai apa yang Anda lakukan." 

"Your work is going to fill a large part of your life, and the only way to be fully satisfied is to do what you believe is great work and the only way to do great work is to love what you do." --- Steve Jobs

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun