Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Mampukah Kampus Merdeka Melawan "Employee Mindset" di Kalangan Mahasiswa?

6 Februari 2021   06:07 Diperbarui: 7 Februari 2021   05:07 3406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi employee mindset (Sumber: www.shutterstock.com)

Bagi pengelola perguruan tinggi tidak mudah mengubah begitu saja semuanya. Karena terikat dengan semua tatanan hukum, aturan dan organisasi yang mengikat eksistensi setiap perguruan tinggi itu sendiri. Sementara seluruh kebijakan yang ditelurkan terus menerus masih belum mampu mengubah wajah sistem ke arah yang diinginkan oleh sang Menteri.

Akibatnya, jadilah seperti yang lalu dan yang terdahulu. Kebijakan lebih banyak menjadi sensasi saja tetapi tidak terjadi perubahan yang mendasar. Dan bahkan mungkin setiap perguruan tinggi sangat disibukkan dengan mengantisipasi agar lembaganya tidak melanggar segala macam ketentuan yang ada. Dan nampaknya lupa tentang output yang harus menjadi tujuan besar yaitu "lulusan" perguruan tinggi itu sendiri.

Kembali kepada employee mindset yang mengakar dan karatan di kalangan mahasiswa, harusnya menjadi concern kunci para pelaku proses pembelajaran. Utamanya sang dosen sendiri sebagai ujung tombak perubahan. Dituntut keberanian ekstra dari setiap dosen untuk melakukan terobosan, kreatif dan inovasi agar setiap tatap muka yang dilakukan menjadi pintu perlawanan employee mindset di kalangan mahasiswa.

Persoalan mindset ini menjadi peperangan dalam mengubah perilaku mahasiswa agar berubah ke entrepreneur mindset. Sebab sesungguhnya, entrepreneur mindset merupakan salah jiwa atau substansi dari kebijakan Mas Menteri Nadiem Makarim. Menargetkan agar mahasiswa setelah lulus tidak lagi sibuk mencari pekerjaan, tetapi sibuk menciptakan peluang kerja. Bukan sibuk mencari gaji bulanan tetapi concern memberikan gaji kepada karyawan.

Employee Mindset Versus Entrepreneur Mindset

Mengubah perilaku dengan mengandalkan peraturan dan seabreg ketentuan lainnya tidak banyak menolong. Kalau pun terjadi perubahan perilaku itu sifatnya sementara saja. Karena perubahan perilaku itu ditentukan langsung oleh mindset seseorang. Artinya, cara berpikirlah yang menentukan perilaku. Dan oleh karenanya, maka yang harus diubah dan direvolusi adalah mindset-nya.

Growth mindset versus fixed mindset (Sumber: www.sohu.com)
Growth mindset versus fixed mindset (Sumber: www.sohu.com)
Bila mahasiswa masih tetap memiliki employee mindset, maka tidak pernah akan berusaha untuk menjadi seorang entrepreneur dalam hidupnya. Tetapi, ketika cara berpikirnya sebagai seorang wirausaha, maka perilakunya pasti mengarah pada cara seorang pengusaha mengelola hidupnya, yang dipastikan jauh dari mentalitas sebagai karyawan yang hanya mencari kerja dan gaji semata.

Dalam praktek ada banyak kesalahan pemahaman tentang mindset entrepreneur itu. Dalam artikel berjudul Employee Mindset vs Entrepreneur Mindset (2020), Munna Prawin menegaskan bahwa "Anda tidak harus menjadi seorang CEO startup atau bahkan memiliki bisnis sendiri untuk menjadi seorang entrepreneur, tetapi pola pikir kewirausahaan adalah salah satu yang menarik kesuksesan dalam hidup. Walaupun harus dimengerti bahwa, penting untuk diperhatikan bahwa tidak ada yang salah dengan menjadi karyawan".

Entrepreneur berkaitan dengan kekuatan mimpi, merancang, meluncurkan, dan mengelola bisnis baru. Memiliki visi dan kemampuan kepemimpinan untuk mengubah ide bisnis menjadi sesuatu yang nyata dalam dunia pratis. 

Dan kendati tidak semua orang memiliki kemampuan atau pun kemauan untuk menjadi seorang entrepreneur, namun sesungguhnya semuanya itu dimulai dengan pola pikir yang benar, karena tanpanya, Anda tidak akan sukses dalam bisnis.

Dalam kenyataan, tidak bisa dihindari bahwa dalam setiap organisasi pun dalam sebuah perusahaan akan ada kategori pekerja dengan employee mindset dan entrepreneur mindset. Keduanya memiliki perbedaan yang kontras dalam 14 poin berikut ini:

  1. Employee memimpikan kebebasan. Entrepreneur menikmati kebebasan.
  2. Employee berpikir tanpa memulai. Entrepreneur memulai tanpa berpikir.
  3. Employee rusak setelah gagal. Entrepreneur bangun setelah gagal.
  4. Employee memperbaiki kelemahan mereka. Entrepreneur meningkatkan keterampilan mereka.
  5. Employee menukarkan waktu dengan Uang. Entrepreneur menciptakan Value for Money
  6. Employee menunggu waktu yang tepat. Entrepreneur jodoh tanpa memikirkan waktu yang tepat.
  7. Employee bertujuan untuk promosi di perusahaan mereka. Entrepreneur bertujuan untuk promosi dalam bisnis mereka.
  8. Employee melihat Keamanan tidak mengambil risiko. Entrepreneur melihat Keamanan mengambil risiko yang diperhitungkan.
  9. Employee memimpikan rencana mereka. Entrepreneur merencanakan impian mereka.
  10. Employee mengharapkan atasan mereka untuk memperbaiki masalah. Entrepreneur memecahkan masalah bisnis itu sendiri.
  11. Employee fokus pada Uang & posisi. Entrepreneur fokus pada Waktu, uang dan signifikansi.
  12. Employee ingin menjadi orang terpintar di ruangan itu. Entrepreneur ingin dikelilingi orang-orang yang lebih pintar dari saya.
  13. Frase favorit karyawan Payday. Frase favorit entrepreneur adalah peluang bisnis.
  14. Employee memandang liburan sebagai melegakan. Entrepreneur mencari hari libur untuk memperkuat keyakinan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun