2. Hingga akhir tahun 2020, sekitar 30% pasar di Indonesia akan meningkat dengan menggunakan belanja secara online dan di dalamnya sekitar 40% akan terus melakukan pola ini pada tahun-tahun selanjutnya.
Bila diamati secara cermat, sudah banyak perkantoran di kota-kota besar yang telah memutuskan untuk mengubah pola kerja selanjutnya dengan berbasis WFH.Â
Sebab, dalam banyak hal jauh lebih efisien, bahkan efektif baik dari sisi perusahaan dan terutama dari sisi pekerja atau karyawan. Karyawan bisa menghemat banyak biaya dan waktu, serta banyak waktu yang berkualitas bersama dengan keluarga sebagai modal penting bagi masa depan keluarga.
Beberapa waktu yang lalu, sebuah laporan Bloomberg menurunkan hasil survei di sejumlah perguruan tinggi terbaik di AS dan dunia, para mahasiswanya mengharapkan proses pembelajaran selanjutnya dilakukan secara daring tanpa harus berada di kampus, dengan biaya asrama atau penginapan yang mahal dan waktu yang terbuang sia-sia belaka.
Inilah fakta yang menjadi indikasi kuat tentang semakin penting dan tertantangnya bisnis rintisan atau startups pada masa resesi ekonomi.
Sejak tahun 2014 pemerintahan Indonesia memberikan perhatian serius pada kelompok startups business ini. Bahkan Presiden Jokowi ketika memulai periode kedua kepemimpinannya, telah menargetkan gerakan 1000-an startups business di Indonesia akan lahir.Â
Di bawah Kementerian Informasi dan Komunikasi, fasilitas dan pengembangan infrastruktur untuk startups ini menjadi fokus dan andalan.
Hasilnya memang sangat menakjubkan. Pada tahun 2019 Indonesia menempati urutan ke 5 negara terbanyak startups-nya yaitu 2.193 unit usaha baru berbasis teknologi, setelah AS, India, UK, dan Kanada.Â
Tidak hanya itu, Indonesia menjadi sangat bersemangat ketika 5Â Unicorn dan 1 usaha Detacorn lahir di tengah-tengah dinamika ekonomi Indonesia. Sebuah indikasi kualitas yang menjadi barometer bahwa Indonesia membutuhkan lebih banyak startups lagi.