Pembicara popular di bidang manajemen sumber daya manusia dan penulis buku laris berjudul Leading the Workforce of the Future, Brigette Hyacinth, dalam sebuah statusnya di media social mengatakan bahwa:
"Banyak manajer berpikir bahwa karyawan secara otomatis loyal hanya karena mereka mendapatkan gaji tetap. Yang benar adalah semua uang atau tunjangan tidak akan menahan karyawan jika Anda tetap memperlakukan mereka dengan buruk. Kenyataannya adalah bahwa karyawan hanya loyal kepada perusahaan karena mereka percaya perusahaan loyal kepada mereka."
Kesimpulan yang ditawarkan oleh Brigette sangat menolong para Manajer HRD untuk menjawa pertanyaan pelik tiada berujung, yaitu mengapa karyawan bertahan bekerja dalam perusahaan? Apa kunci loyalitas seorang karyawan terbaik bagi sebuah perusahaan?
Dalam perspektif yang sangat praktis Brgitte Hyancinth menawarkan 8 buah faktor yang perlu dikelola bila menginginkan karyawan memiliki kesetiaan yang prima kepada perusahaan, yaitu:
- Paid well
- Mentored
- Challenged
- Promoted
- Involved
- Appreciated
- Value
- On a mission
- Empowered
- Trusted
Memperhatikan ke 8 faktor tersebut, menjadi menarik. Tidak saja karena jauh lebih sederhana praktis implementatif, tetapi juga menegaskan bahwa tidak ada lagi single faktor untuk membangun sebuah strategi mengelola karyawan secara jitu.Â
Gaji saja tidak cukup, walaupun diguyur dengan beragam insentif dan bonus finansial lainnya. Karena ternyata ada banyak faktor lainnya yang pada umumnya bukan dalam bentuk keuangan.
Sebutkan saja misalnya kebutuhkan karyawan untuk di-mentoring, diberikan tantangan, dilibatkan dalam proses manajemen, diapresiasi, hingga trusted.
Faktor ini semua bukan nilai rupiah bahkan nyaris tidak ada unit rupiah yang harus dikeluarkan oleh perusahaan. Tetapi dampaknya, mereka akan setia dan bertahan demi perusahaan.
Kata kunci adalah bahwa kesetiaan karyawan tidak bisa dibeli dengan uang. Â Artinya pula bahwa berapapun jumlah uangnya tidak bisa disetarakan dengan loyalitas atau kesetiaan dalam bekerja. Kesetiaan menjadi esensi dasar dari hakekat bekerja bagi setiap orang yang memahami dan menyadari keberadaannya.
Dengan demikian, maka jawaban terhadap permasalahan bagaimana menjaga karyawan bertahan dapat diselesaikan secara dinamis. Artinya, sangat mungkin dari 8 faktor yang disebutkan menjadi kombinasi seimbang yang harus dijaga dengan baik oleh perusahaan.
Dinamika seimbang dipahami sebagai implementasi kontekstual serta updating dengan lingkungan sekitar perusahaan masing-masing. Tidak harus sama pola untuk setiap perusahaan, karena kondisi internal dan juga eksternal yang dihadapi berbeda-beda.Â