Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Salib Tidak Menyelamatkan, Mengapa Anda Takut?

16 Agustus 2020   17:06 Diperbarui: 16 Agustus 2020   17:55 454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bila manusia melihat salib, maka dia memahami dosa sudah dibayar lunas dengan pengorbanan sang Kristus di kayu salib itu. Dan dengan demikian, setiap orang yang meyakini dan mempecayainya akan memperoleh keselamatan hidup, dan masuk ke kehidupan yang abadi nan kekal. Jadi, hanya bagi mereka yang mempercayai dan mengimani tentang jalan keselamatan yang sudah dilakukan dalam diri Yesus Kristus itu. Dan bagi yang tidak meyakini dan mempercayainya tidak memiliki efek dan makna sama sekali.

Salib yang digambarkan itu secara harafiah tidak akan menyelamatkan setiap orang. Karena sesungguhnya, yang membuat Anda memperoleh keselamatan itu adalah iman percaya Anda kepada Yesus Kristus sebagai sebagai Juru Selamat hidup yang kekal. Dan karenanya, Anda tidak harus memiliki simbol salib, apalagi membawa-bawa salib kayu atau salib besi, atau salib emas, bahkan gambar salib di dalam saku dan dompet Anda. Karena yang lebih penting dan utama adalah "iman percaya Anda kepada Yesus kristus Juru Selamat".

Salib, Simbol Pengorbanan Total

Apa yang dilakukan oleh Yesus Kristus yaitu menderita, disiksa, dihina, disalibkan dan mati serta dikuburkan merupakan proses pengorban yang menyeluruh, totalitas dan tuntas untuk menyelamatkan umat manusia dari kehancuran karena pelanggaran dan dosa yang diperbuatnya melawan kehendak Allah sendiri. 

Yang dikerjakan oleh Yesus Kristus merupakan mision imposible dalam kacamata manusiawi, duniawi. Tetapi bagi Tuhan tidak ada yang mustahil. Yang tidak mungkin dilakukan oleh manusia, dikerjakan oleh Allah sendiri melalui caraNya sendiri. Yang tidak bisa dimengerti oleh pikiran dan akal budi manusia. 

Kecuali hanya dengan iman yang benar, teguh dan totalitas juga. Tanpa memiliki iman yang benar, Anda tidak pernah mampu memahami karya penyelamatan yang dikerjakan oleh Yesus Kristus di dalam kehidupan manusia. Dan itu sebabnya pula, hanya dengan imanlah manusia bisa diselamatkan dari kehancuran dalam dunia yang fana ini.

Indonesia yang hari-hari ini memperingati ulang tahun kemerdekaan ke-75, memiliki makna hakiki dalam konteks pengorbanan yang sudah dilakukan oleh para pahlawan bangsa dan negara ini. Sehingga bebas dari penjajahan oleh negara lain, Belanda dan Jepang. Tanpa pengorbanan yang totalitas, niscaya Republik Indonesia ini merdeka.

Dan karenanya, tidak ada alasan bagi generasi sekarang untuk tidak meyakini perjuangan para pahlawan bangsa ini dengan menjaga, memelihara dan mengembangak nilai-nilai dasar komunitas nusantara ini seperti yang tertuang dalam Pancasila, UUD45, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI. Di luar itu, hanya dari pengacau, pambawa dosa dan kehancuran bagi masa depan dan keselamatan bangsa besar ini.

Dirgahayu RI ke-75, Merdeka, Mwerdeka dan MERDEKA!

Yupiter Gulo, 16 Agustus 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun