Hari ini, Senin tanggal 15 Juni 2o20, masyarakat Jakarta memasuki hidup dengan kenormalan baru, tatanan kehidupan yang baru. Ditandai dengan ada 80 mall yang ada di DKI akan mulai beroperasi dengan menerapkan protokol kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah.
Tahapan ini disebutkan oleh pemda DKI sebagai PSBB transisi, sebagai cara untuk memasuki secara penuh tahapan kenormalan baru itu. Juga ditandai dengan pemberlakuan office hour dengan dua gelombang di lingkungan DKI Jakarta.
Secara ekonomi harus dimengerti tujuan utama dari kebijakan ini untuk mengawal agar pertumbuhan ekonomi ini tidak seperti yang diramalkan oleh Bank Dunia dengan terminology resesi ekonomi dunia. Dengan 2,97% pertumbuhan ekonomi di kuartal pertama 2020, menjadi modal dasar bagi Jokowi dan jajarannya untuk menggenjot pertumbuhan ekonimi hingga akhir tahun 2020.
Kendati mungkin agak kesulitas mencapai angka 6% sesuai mimpi awal, tetapi paling tidak bangsa ini mampu bertahan dengan kekuatan dalam negeri yang sesungguhnya sangat luar biasa, dan tidak terseret dengan bayang-bayang pesimistis Bank Dunia dengan resesi yang diprediksinya.
Mencermati kesiapan dari 80 mall yang akan mulai dibuka hari ini, nampaknya akan menjadi acuan yang tegas bagi pembukaan kegiatan ekonomi lainnya. Dan bila ini terus bergulir, nampaknya geliat ekonomi yang akan terjadi akan menjadi pengikat bagi semua publik untuk tetap berjalan dalam koridor protokol kesehatan yang ada.
Sebab, bagaimanapun, tiga bulan lamanya masyarakat WfH, menerapkan social distancing, PSBB, serta sejumlah protokol kesehatan lainnya, telah membentuk sebuah budaya baru, sebutkan saja itu budaya Covid-19. Bahkan ketika vaksin virus corona ditemukanpun, budaya Covid-19 ini akan menjadi kebutuhan masyarakat yang semakin maju.
Momentun membuat perubahan dalam segala aspek ekonomi dan bisnis menjadi tuntutan saat ini. Model bisnis nampaknya harus melakukan perubahan pula. Tidak saja dalam proses produksi, tetapi terutama dalam aspek logistic dan distribusi. Karena masyarakat sudah mulai lebih familiar dengan bertransaksi dengan menggunakan aplikasi.
Bila dicermati apa yang sedang terjadi, maka sebuah kesimpulan sederhana akan muncul, "penerapan revolusi industri 4.0 mendapatkan bentuk dan menjadi konkrit dengan dampak pandemic covid-19".
Manusia semakin disadarkan bahwa kemajuan teknoligi digital dan robootis muncul bukan sebagai ancaman, tetapi untuk membuat hidup manusia menjadi lebih efisien dan efektif. Yang harus dikerjakan sekarang adalah manusia harus berubah secara totak dan holistik. Semakin cepat semakin baik. Sebab Presiden Jokowi pernah mengatakan bangsa yang maju adalah bukan bangsa yang besar tetapi bangsa yang cepat dan cepat !
Yupiter Gulo, 15 Juni 2020