Dan kekuatiran publik seakan menjadi kenyataan seketika. Angka pertambahan kasus positif covid-19 seakan meledak pada hari ini. Dan merupakan angka tertinggi pertambahan dibandingkan hari-hari sebelumnya sejak diumumkan tanggal 2 Maret 2020.
Hari ini 20 Mei 2020, mencatat penambahan sebanyak 693 kasus positif. Bahkan kasus tertinggi sebelumnya terjadi 13 Mei dengan 689 kasus, dan 9 Mei dengan 533 kasus.
Sehingga, dengan `19.189 kasus, maka Indonesia menempati urutan negara ke-33 terbanyak dari 213 negara di dunia yang sudah terpapar Covid-19. Amerika Serikat dan Russia menempati negeri tertinggi kasus terpapar virus corona ini.
Pertambahan kasus di Indonesia setiap 24 jam sangat mengkuatirkan. Ketika PSBB hanya sekedar sebagai himbauan saja, maka grafik pertambahan korban virus ini cenderung naik dengan kencangg. Apalagi mulai akan memasuki lebaran yang potensial akan mendorong situasi menjadi semakin runyam.
Himbauan pemerintahan untuk tidak mudik serta sejumlah protokol kesehatan lainnya menjadi angin lalu nan tiada arti apa-apa sama sekali.
Bila situasi ini akan terus berlanjut, maka kesan pembiaran dari pihak pemerintah sulit untuk dihindari. Dan pesan Presiden Jokowi beberapa hari yang lalu yang mengatakan bahwa agar masyarakat menjalani hidup berdamai dengan Covid-19, seakan menegaskan agar setiap masyarakat "mengurus" diri sendiri masing-masing. Bertahan melawan virus corona dengan perjuangan sendiri.
Terutama ketika vaksin terhadap virus ini masih belum ditemukan. Masyarakat  jalankan sendiri protokol yang sudah ditetapkan. Tapi mengontrol diri sendiri. Kecuali kalau sudah terpapar, maka silakan datang ke pusat perawatan sesuai protokol yang ada.
Artinya, keputusan ada di tangan masyarakat negeri ini. Kalau mau selamat ya ikuti aturan, tanpa harus diberikan sanksi. Sanksinya akan rasakan sendiri kalau sudah terpapar.
Yupiter Gulo, 20 Mei 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H