Seorang teman senior saya menyimpulkan kalau Anies sedang mengalami HALUSINASI, karena dengan saling mengadu data yang di miliki menurut versinya sesuatu yang tidak mungkin, karena beliau tidak memiliki tim surveilens sendiri yang kredibel, karena memisahkan diri dengan Tim Gugus Tugas yang dibentuk oleh pemerintahan pusat.
Pertanyaan lain yang menarik adalah mungkinkah Dinkes yang di miliki oleh DKI sendiri tidak beres "kerjanya" nan tidak kredibel lagi, Â sebab sesungguhnya, laporan rutin yang disampaikan kepada publik setiap hari oleh juru bicara pemerintah tentang Covid-19, informasinya berasal dari bawah, dari setiap Dinkes wilayah atau daerah.
Betulkah Anies sedang berkhayal nan halusinasi tentang angka 80.000 kasus di DKI Jakarta? Ini tentu sulit di percaya ketika setiap hari bahkan sore hari, juru bicara Covid-19, selalu update.
Teman saya yang lain bertanya  begini, "Ini aneh juga kok Gubernur DKI bicara ke pers asing mengapa dia tidak sampaikan kepada Gugus Tugas ataau bahkan langsung kepada Presiden Jokowi saja, ada apa gerangankah?"
Mungkinkah sang gubernur sedang menciptakan panggung yang baru dengan sebuah tembakan dan sasaran yang baru?
Semoga tidak saja, karena masyarakat saat ini sedang mengalami kebingungan karena ketidakpastian kapan grafik penyebaran virus ini berhenti. Masyarakat sudah mulai "tidak tahan" berada di rumah karena sudah masuk bulan ketiga. Sementara, idul fitri akan datang, dan bisa jadi akan memicu gelombang Covid-19 yang kedua.
Yupiter Gulo, 12 Mei 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H