Tentu saja, perusahaan penyedia jasa tidak mau tau karena itu urusan si pemiliki akun masing-masing.
Tetapi, bocornya data pemilik akun adalah karena lemahnya sistem perlindungan dari perusahaan itu sendiri. Harusnya dia yang bertanggungjawab untuk itu. Dan karenanya harus ada sanksi yang diterima atas kelalaiannya menjadi data-data pribadi pemilik akun.
Memang betul, himbauan agar pemilik akun mengamankan sendiri akunnya dengan melakukan perubahan pintu masuk, pin atau password ke lawan perusahaan penyedia jasa aplikasi. Tetapi, tetap saja pemilik akun menjadi korban sebagai akibat penggaran oleh si perusahaan.
Nampaknya, kini saatnya ada keadilan dan keseimbangan hak dan kewajiban antara perusahaan penyedia jasa aplikasi teknologi, seperti Tokopedia dengan pemilik akun, baik pelanggan pembeli maupun pelanggan mitranya. Bukan seakan-akan perusahaan melepaskan tangan saja dari akibat kebobolan oleh sang penjebol, si hacker.
Bila keseimbangan dan kesejajaran hak dan kewajiban ini tidak bisa dijamin secara hukum, maka publik, masyarakat, pemilik akun harus hati-hari dan perlu memikirkan beberapa kali sebelum membuka akun pada jasa aplikasi teknologi e-business atau e-commerce.
Perlu gerakan literasi bagi masyarakat tentang e-business dan e-commerce dengan segala risiko dan konsekuensi lainnya. Jangan sampai terjadi risiko baru sadar dan berteriak dan protes disana-disini.
Kondisi ini harus dibangun dan dikembangkan serta dikokohkan sebagai basis dari dinamika ekonomi yang menopang sistem perekonomian secara keseluruhan. Sebab, lemahnya sistem, jebolnya sebuah sistem akan memberi dampak serius yang multi efek.
Rakasasa e-commerce Tokopedia yang di jebol oleh hacker, dan 15 juta akun berada di pasar gelap, menjadi berita horor bagi pemilik akun lainnya dalam 91 juta akun di Tokopedia.
Tak hanya itu, pemilik akun di platform yang sama di seluruh sektor juga akan mengalami horor yang sama. Dan bila ini yang terjadi, maka bisa saja geger tatanan yang ada karena sistem ekonomi, bisnis dan yang lain berimplikasi dengan digital system yang digunakan.
Yupiter Gulo, 3 Mei 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H