Terpapar virus yang masih belum ditemukan penyebab utamanya, dan belum ditemukan vaksin yang cocok memusnahkan virus baru ini, membuat hidup manusia itu menjadi meaningless. Jangan sakit atau positif virus ini, dengan penerapan Social Distancing dan PSBB saja, telah membuat manusia terisolasi dengan sesamanya, hanya karena harus menjaga jarak untuk memutus rantai penyebaran virus ini.Â
Mendiami bumi yang sedang sakit sama saja menjelaskan bahwa manusia yang hidup diatas bumi ini juga sedang sakit. Dan oleh katena itu, untuk bisa menyembuhkan penyakit manusia itu, harus menyembuhkan dan menyehatkan bumi itu sendiri. Kalau tidak, maka penderitaan yang berkepanjangan akan dialami manusia turun temurun.
Mengubah paradigma hidup yang bijaksana, menjaga keseimbangan ciptaan Tuhan, antara alam, manusia dan jagad raya ini menjadi jawaban bijaksana untuk menyembuhkan bumi yang sedang sakit ini. Dan sekaligus memberikan kesehatan dan kehidupan bagi manusia.
Pertanyaannya adalah setelah wabah covid-19 terhenti dan ditemukan vaksi penyembuhnya, apakah manusia berubah dan bertobat dengan perilaku keserakahan mengelola alam dan bumi ini ? Semoga !?
YupG. 23 April 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H