Kemudian, setelah 10 tahun berada di Salatiga, menjadi mahasiswa dan dosen di sana, saya pindah ke Jakarta. Kemudian pak Arief Budiman terus menjadi seorang profesional akademik hingga lama menetap di Australia hingga menjadi guru besar di bidang yang sangat di segani di sana.
Arief Budiman, dosen saya, guru saya menulis, dan teman sejawat 40 tahun yang lalu, telah pergi selama-lamanya. Namun, bagi saya beliau masih tetap saja eksis sebagai sebuah referensi kehidupan yang sarat makna dan pembelajaran. Saya banyak meneruskan pengajaran beliau ketika menjadi dosen hingga sekarang, Â masih setia menjadi seorang guru, peneliti dan penulis.
Pak Arief Budiman, terima kasih atas kehadiranmu dalam perjalanan hidup ini. Selamat Jalan !
Yupiter Gulo, 23 April 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H