Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Dilema dan Kekuatan Kolaborasi dalam Team Work

29 Maret 2020   17:53 Diperbarui: 29 Maret 2020   18:09 1512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://entrepreneurcamp.id/manfaat-teamwork/

I. Eranya Team Work

Perubahan dan dinamika yang terjadi saat ini telah sampai pada sebuah situasi dimana setiap orang tidak lagi bisa berjalan, bekerja dan melakukan sesuatu dengan sendirian saja, tetapi membutuhkan orang lain. Hampir tidak ada lagi kegiatan bisnis, organisasi bahkan suatu perekonomian dilakukan sendiri-sendiri. Semuanya dalam konteks teams, ataupun team work. Sebagai yang demikian, maka diantara setiap orang ada saling ketergantungan yang sangat erat dan tinggi.

Inilah gambaran dari dinamika dunia bisnis, ekonomi dan organisasi pada era global yang di dominasi oleh kemajuan komunikasi, teknologi dan informasi berbasis internet yang memungkinkan setiap orang dan organisasi menjadi satu dalam keterhubungan yang sangat tinggi secara digital.

Kasus wabah pandemic virus corona Covid-19 yang sedang mengepung dan mengendalikan dinamika sosial secara global saat ini menjadi contoh konkrit yang sangat baik untuk memahami bagaimana substantif, esensi bahkan jiwa dari team work itu menjadi sangat vital dan menentukan.

Virus Covid-19 yang masih penuh misteri tentang sumber penyebab serta obat pembasmi, telah mendorong setiap orang, setiap kelompok, setiap komunitas bahkan setiap negara untuk berada dalam saling ketergantungan yang tinggi untuk berperang melawan virus ini.

Saling ketergantungan sebagai instrumen dari kolaborasi yang menjadi implementasi kerja team work tentu saja tidak mudah dikelola, bahkan disana akan muncul berbagai dilema yang sering membuat team work tidak efektif dan malam kembali pada kebiasaan lama, yaitu bekerja secara individual.

II. Hakekat Team Work

Kenyataan yang harus di mengerti bahwa setiap orang terbatas dalam apa yang dapat mereka lakukan secara individu.  Namun, ketika orang mengatur dan bekerja bersama secara harmonis, hampir tidak ada batasan untuk apa yang bisa dicapai.  Juga, banyak tugas yang nampak simpel tidak dapat dilakukan oleh satu orang tetapi harus dengan orang lain. 

Perhatikan sebuah konser atau simphony musical yang harus dikerjakan secara team work yang disebut harmoni dalam simponi. Demikian juga dengan mengoperasikan kapal selam, dan mengisi bahan bakar pesawat jet dalam penerbangan. Tidak saja hanya kolaborasi biasa, tetapi kerjasama pada tingkat tinggi yang menuntut kecepatan dan akurasi dengan tingkat kesulitan level tinggi.

Harus diakui bahwa pengertian maupun definisi teams dan perbedaannya dengan kelompok merupakan wilayah konsep yang sangat tipis perbedaannya dan sering menjadi perdebatan secara akademik, yang akhirnya tidak dianggap sama memiliki makna yang sama.

Menjadi sangat penting dan berguna untuk memahami tim dalam hal setidaknya tiga atribut dasar, yaitu  (a) banyak orang, (b) pekerjaan yang saling tergantung, dan (c) tujuan bersama. 

Untuk memiliki tim, jelas harus ada setidaknya dua orang, walaupun dalam praktek dipastikan lebih dari dua orang dalam sebuah tim.  Dengan pekerjaan yang saling tergantung, dimaksudkan bahwa tugas anggota tim terhubung dalam beberapa cara penting, dan setiap anggota memiliki peran yang pasti untuk dimainkan. 

Misalnya, ahli bedah tidak dapat melanjutkan tugasnya ampai ahli anestesi membuat pasien dibius.  Atau untuk contoh lain, dua pemrogram dapat membagi tugas menulis kode untuk suatu program, tetapi ketika dua bagian kode dikompilasi, mereka harus berbagi data atau meneruskan data dengan benar dari satu bagian program ke yang lain.  Intinya, dua potong program harus pas bersama seperti dua kaki pada sepasang celana. 

Tujuan bersama mendefinisikan tim dengan menetapkan tujuannya.  Tujuan yang dibagikan juga memberikan beberapa gagasan tentang cara memberi tahu keefektifan proses belajar.  Contoh tujuan termasuk memenangkan persaingan, memberikan layanan kepada pelanggan, membangun mesin, dan memelihara peralatan.

III. Dilema Kolaborasi dalam Team Work

Dengan tiga atribut kunci dalam sebuah team work yaitu banyak orang, saling tergantung dan tujuan bersama, maka semuanya diikat oleh apa yang disebut sebagai Collaboration atau kerjasama. Kolaborasi menjadi kekuatan tetapi juga sekaligus dilema bagi sebuah team work.

Artinya, bila pengelolaan kolaborasi itu efektif maka peluang untuk mencapai tujuan sangat tinggi. Sebaliknya, ketika kolaborasi gagal dikelola maka tujuannya tidak akan tercapai, dan bisa menimbulkan banyak masalah lain dalam organisasi.

Michael T Brannick dan Edward L Levines dalam buku teks mereka berjudul Job Analysis menyimpulkan bahwa "teams adalah jenis organisasi kerja yang semakin populer.  Saat ini ada banyak minat dalam bisnis dan militer dalam menciptakan, mengelola, dan mengevaluasi tim dari setiap deskripsi yang harus dilakukan."

Oleh karenanya, agar tidak terjadi dilema yang akan merusak kekuatan tim maka harus dirumuskan dengan baik dan jelas setiap deskripsi tugas-tugas dalam tim. Karena pada saat kolaborasi gagal, maka setiap orang dalam team work akan berjalan sendiri-sendiri yang pada akhirnya hasil yang dicapai akan sangat terbatas.

Dilema antara kepentingan individual dalam sebuah team work menjadi sangat kritis kalau salah mengelola dengan tegas serta persyaratan minimal apa yang harus dipenuhi maka kolaborasi hanya ada diatas kertas dan sulit dipenuhi.

Oleh karena itu menjadi penting mengenal mengenal karakter setiap individu yang harus masuk dalam team work yang dibentuk. Sebab, sangat mungkina ada orang yang tidak memiliki kapasitas maupun karakter bekerja dalam sebuah team work yang dibangun. Kalau dipaksakan hanya akan menjadi hambatan dan gangguan dalam organisasi.

Pengenalan akan karater seseorang sebelum menjadi anggota team work akan membantu mempersiapkan yang bersangkutan untuk mewujdukan kemanfaatan yang bisa diraih dalam sebuah team work.

Dalam praktek, ada banyak sekali kemanfaatan dari kolaborasi team work yang bisa diraih ketika dikelola dengan baik, antara lain:

  • Mendatangkan ide-ide yang besar.
  • Menumbuhkan perbedaan pandangan yang memicu timbulnya inovasi.
  • Membuat kita lebih bahagia.
  • Merupakan peluang untuk bertumbuh secara individual.
  • Menghilangkan kejenuhan.
  • Meningkatkan kesuksesan organisasi.
  • Meningkatkan produktivitas.
  • Memampukan kita untuk berani mengambil risiko.
  • Mengurangi tingkat stres.
  • Meningkatkan kemampuan berkomunikasi.

IV.  Kunci Keberhasilan Team work

Orientasi implementatif dari pengelolaan sumber daya manusia dalam organisasi tidak bisa lagi mengabaikan pentingnya fungsi dan peran dari team work. Bukan saja team work itu sebagai kebutuhan insidentil, tetapi menjadi sebuah pendekatan penting dalam mengelola seluruh pekerjaan yang ada dalam perusahaan atau organisasi.

Artinya, team work sebagai pendekatan menjelaskan bahwa setiap orang dalam organisasi harus bekerja dalam konteks kebersamaan, saling tergantung dan tujuan atau target bersama yang harus diwujudkan.

Keefektifan mengimplementasikan pendekatan ini, akan mendorong cohesiveness yang kuat antara orang/karyawan dalam organisasi sebagai modal dasar kekuatan kolaborasi yang akan terjadi. Dan pada akhirnya akan membentuk dan mengembangkan budaya organisasi sebagai salah satu kekuatan sebuah organisasi.

Untuk itu, dalam ranah job analysis menjadi krusial dan juga kritis pada saat merumuskan deskripsi tugas-tugas, tanggungjawab dan kewajiban yang harus dikerjakan oleh setiap anggota team work itu. Membuat job description team work akan menjadi tugas yang tidak mudah agar keberhasilannya juga dapat terjamin !

Ini menjadi kebutuhan yang tidak bisa dihindari oleh setiap organisasi di masa yang akan datang. Sebab, koneksitas atau keterhubungan antara orang, antara organisasi dalam sebuah tatanan jejaring atau network yang kuat menjadi persyaratan meraih keberhasilan bisnis, organisasi dan perusahaan.

Yupiter Gulo, 29 Maret 2020

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun