Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Dilema dan Kekuatan Kolaborasi dalam Team Work

29 Maret 2020   17:53 Diperbarui: 29 Maret 2020   18:09 1512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://entrepreneurcamp.id/manfaat-teamwork/

Untuk memiliki tim, jelas harus ada setidaknya dua orang, walaupun dalam praktek dipastikan lebih dari dua orang dalam sebuah tim.  Dengan pekerjaan yang saling tergantung, dimaksudkan bahwa tugas anggota tim terhubung dalam beberapa cara penting, dan setiap anggota memiliki peran yang pasti untuk dimainkan. 

Misalnya, ahli bedah tidak dapat melanjutkan tugasnya ampai ahli anestesi membuat pasien dibius.  Atau untuk contoh lain, dua pemrogram dapat membagi tugas menulis kode untuk suatu program, tetapi ketika dua bagian kode dikompilasi, mereka harus berbagi data atau meneruskan data dengan benar dari satu bagian program ke yang lain.  Intinya, dua potong program harus pas bersama seperti dua kaki pada sepasang celana. 

Tujuan bersama mendefinisikan tim dengan menetapkan tujuannya.  Tujuan yang dibagikan juga memberikan beberapa gagasan tentang cara memberi tahu keefektifan proses belajar.  Contoh tujuan termasuk memenangkan persaingan, memberikan layanan kepada pelanggan, membangun mesin, dan memelihara peralatan.

III. Dilema Kolaborasi dalam Team Work

Dengan tiga atribut kunci dalam sebuah team work yaitu banyak orang, saling tergantung dan tujuan bersama, maka semuanya diikat oleh apa yang disebut sebagai Collaboration atau kerjasama. Kolaborasi menjadi kekuatan tetapi juga sekaligus dilema bagi sebuah team work.

Artinya, bila pengelolaan kolaborasi itu efektif maka peluang untuk mencapai tujuan sangat tinggi. Sebaliknya, ketika kolaborasi gagal dikelola maka tujuannya tidak akan tercapai, dan bisa menimbulkan banyak masalah lain dalam organisasi.

Michael T Brannick dan Edward L Levines dalam buku teks mereka berjudul Job Analysis menyimpulkan bahwa "teams adalah jenis organisasi kerja yang semakin populer.  Saat ini ada banyak minat dalam bisnis dan militer dalam menciptakan, mengelola, dan mengevaluasi tim dari setiap deskripsi yang harus dilakukan."

Oleh karenanya, agar tidak terjadi dilema yang akan merusak kekuatan tim maka harus dirumuskan dengan baik dan jelas setiap deskripsi tugas-tugas dalam tim. Karena pada saat kolaborasi gagal, maka setiap orang dalam team work akan berjalan sendiri-sendiri yang pada akhirnya hasil yang dicapai akan sangat terbatas.

Dilema antara kepentingan individual dalam sebuah team work menjadi sangat kritis kalau salah mengelola dengan tegas serta persyaratan minimal apa yang harus dipenuhi maka kolaborasi hanya ada diatas kertas dan sulit dipenuhi.

Oleh karena itu menjadi penting mengenal mengenal karakter setiap individu yang harus masuk dalam team work yang dibentuk. Sebab, sangat mungkina ada orang yang tidak memiliki kapasitas maupun karakter bekerja dalam sebuah team work yang dibangun. Kalau dipaksakan hanya akan menjadi hambatan dan gangguan dalam organisasi.

Pengenalan akan karater seseorang sebelum menjadi anggota team work akan membantu mempersiapkan yang bersangkutan untuk mewujdukan kemanfaatan yang bisa diraih dalam sebuah team work.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun