Saya sangat menyukai saluran televisi National Geographic karena informasi yang disampaikan sangat luar biasa. Tidak saja obyek yang fantastis tentang kehidupan alam, jagad raya dengan segala isinya tetapi juga kehebatan dari kemampuan para crews dan ahli yang sangat setia merekam semua dengan sangat detail dan hidup.
Kita seakan-akan ikut mengembara di dunia belantara alam, dari langit hingga ke bumi bahkan dengan isi bumi, disajikan dengan begitu hidup dan indahnya dengan warna-warni yang asli, penuh dan nyaris sempurna.
Disana langsung menyeruduk dan mencuat aura keajaiban dan kemuliaan alam raya ciptaan Tuhan yang maha kuasa, yang seakan-akan menyimpan ribuan bahkan tanpa batas segala misteri kehidupan ini di alam ciptaan Sang Khalik.
Juga disana terasa hidup bagaikan sebuah titik yang tidak ada arti dan makna dalam jagad raya yang penuh keajaiban itu. Sungguh, ciptaan Sang Yang Maha Kuasa yang sempurna dan lengkap.
Suatu ketika saya mendapatkan kesempatan langsung untuk menyaksikan kehidupan alam yang unik di sebuah taman nasional di salah satu belahan negara bagian di Amerika Serikat. Dari petugas penjaga taman mendapatkan gambaran bagaimana hutan yang terjaga dengan baik dan ketat itu dibiarkan berjalan sesuai dengan mekanisme dan sistem alam dan nyaris sangat minim intervensi manusia di dalamnya.
Tidak saja bermacam tumbuhan hidup sesuai dengan evolusi dialami tetapi juga kehidupan beragam satwa di dalamnya. Apakah saling memakan, dan akhirnya yang kuat yang bertahan, atau saling menghidupi sedemikian alamiah nya.
Memang sangat inspiratif, karena sesungguhnya demikianlah Sang Pencipta meletakkan semua hal di alam jagad raya ini dengan eksistensi masing-masing. Dan kemudian perjalanan waktu akan menjadi saksi nyata dari evolusi bahkan revolusi yang dialami oleh segala makhluk hidup disana.
Kehidupan manusia tentu berbeda dengan kehidupan makhluk hidup ciptaan Allah yang lain. Karena makhluk hidup semacam binatang, burung-burung dan sebagainya mereka memiliki hidup yang sudah tuntas. Artinya eksistensi mereka sudah selesai. Sehingga binatang tidak memiliki pilihan lain untuk menjalani hidupnya di dunia ini.
Tentu akan berbeda dengan makhluk hidup yang disebut manusia. Sesungguhnya, eksistensinya belumlah selesai. Dan karenanya manusia hidup sedang menyelesaikan eksistensi kehidupannya. Dan memang demikianlah hidup manusia itu sendiri.
Maka eksistensi hidup manusia itu, menjadi pilihan bagi si manusia itu sendiri untuk memilih, sebab ada begitu banyak pilihan yang tersedia bagi manusia untuk menyelesaikan eksistensinya. Manusia memiliki kemampuan berpikir yang luar biasa yang tidak dimiliki oleh makhluk hidup yang lain. Bahkan manusia dianugerahi oleh Tuhan untuk mampu mengelola segala macam sumberdaya yang dimiliki menjadi sesuatu yang diinginkan si manusia itu sendiri.
Hidup manusia itu merupakan pilihan dalam konteks menyelesaikan eksistensi hidupnya hingga kematian menjemput dan mengakhiri segala proses penyelesaian eksistensi yang dimiliki itu.
Dalam konteks demikianlah, maka setiap manusia tampil dan bereksistensi secara unik seturut dengan kehendak yang dikelola ada di dalam pikiran dan dirinya sendiri. Sedemikian rupa, sehingga walaupun manusia itu sama-sama berjenis kelamin laki-laki atau perempuan, tetapi bisa tampil dengan kelaki-lakian atau keperempuanan secara sangat berlainan dengan yang lain.
Penampilan yang sangat berbeda itu, yang kita sebut itu unik, menjadi pilihan dari setiap orang memiliki hidup, dan menyadari hidup unik yang dimilikinya. Tentu saja pilihannya sah-sah saja dan tidak perlu merasa harus sama dengan yang lain, walaupun pilihan itu tersedia, kendati tidak dianjurkan karena sesungguhnya setiap manusia hidup dengan keunikan sendiri.
Nasihatnya adalah jalani hidup masing-masing, dan selesaikan eksistensi hidupmu seturut dengan kehendak yang sudah di letakkan oleh Tuhan di dalam dirimu. Tuntutannya tentu adalah mengenali dengan baik apa yang Tuhan kehendaki Anda lakukan yang terbaik dalam hidupmu. Itupun pilihan yang tersedia, dan hanya si manusia itu sendiri yang memutuskan dan mengetahui alasan mengapa keputusan itu diambilnya dan dijalaninya.
Nasehat penting lainnya adalah jangan menjalani eksistensi hidupmu dengan membanding-bandingkan dengan orang lain. Karena sesungguhnya setiap manusia memiliki alasan yang khas mengapa dia memilih sebuah jalan hidup yang tertentu itu dan bukan yang lain. Jujur diakui, inilah rahasia penting dalam hidup seseorang yang hanya diketahui oleh dirinya sendiri.
Kembali kepada kisah dunia National Geographic tentang kehidupan binatang yang tersedia di alam jagad ini. Segmen kisah hidup binatang liar merupakan tontonan yang sangat saya sukai. Karena disana disajikan dengan sangat baik bagaimana binatang liar di hutan belantara saling memangsa antara yang kuat dengan yang lemah. Antara binatang yang lamban dengan yang cepat, dan antara binatang yang besar dan kecil.
Perhatikan bagaimana harimau atau singa menerkam dan memakan binatang seperti babi hutan, sapi, atau bahkan gajah sekalipun ketika mereka sangat lapar. Demikian juga dengan ular yang bisa menelan hidup-hidup binatang yang lebih besar dari dirinya. Atau bagaimana burung elang menyambar seekor kambing dan mempertontonkan kemampuannya membawa buruan nya ke angkasa raya untuk menyantapnya hidup-hidup.
Ada begitu banyak inspirasi kehidupan yang bisa dilihat dan dipedomani dari kehidupan binatang liar di hutan-hutan bebas di sejumlah negara.
Perhatikan misalnya, di hutan daratan Afrika disana, seekor kijang bangun dari tidurnya di pagi hari, dan memiliki tekad bulat bahwa pada hari ini ia harus mampu berlari melebihi kecepatan seekor singa yang paling cepat di hutan belantara Afrika itu.
Mengapa si kijang memiliki tekad seperti itu, karena sebab jika dia tidak mampu berlari melebihi si raja hutan, maka dia akan menjadi santapan lezat dari singa yang sedang lapar dan mengejar si kijang, dan hidup si kijang akan berakhir seketika di taring si singa.
Perhatikan juga pada pagi hari yang sama di hutan belantara Afrika, seekor singa juga terbangun dari tidurnya di pagi hari, dan membuat keputusan pada hari itu yaitu dia akan dan harus mampu berlari lebih cepat dari seekor kijang yang larinya paling lamban di hutan Afrika itu. Sebab, kalau si singa tidak bisa berlari seperti itu, maka hari itu dia akan kelaparan dan sangat mungkin dia akan mati kelaparan karena tidak mampu mengejar di kijang untuk santapan nya.
Sungguh sangat menarik. Sebab sesungguhnya, hidup manusia di alam raya ini tidak jauh beda dengan cara berpikir si kijang dan si singa ketika bangun di pagi hari. Manusia juga harus bangun di pagi hari dan mencari makan agar dia tidak mati kelaparan.
Pesan pentingnya adalah sesungguhnya, hidup ini tidak sangat penting apakah Anda memilih menjadi seekor kijang atau menjadi se ekor singa. Yang penting adalah ketika sinar matahari mulai muncul di ufuk timur, maka bersiaplah untuk berlari, berlari dan berlari dengan cara yang paling cepat yang mampu Anda lakukan.
Kalau tidak maka pilihan Anda akan menjadi mangsa dari binatang liar lainnya !
Yupiter Gulo, 28 Februari 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H