Dalam konteks demikianlah, maka setiap manusia tampil dan bereksistensi secara unik seturut dengan kehendak yang dikelola ada di dalam pikiran dan dirinya sendiri. Sedemikian rupa, sehingga walaupun manusia itu sama-sama berjenis kelamin laki-laki atau perempuan, tetapi bisa tampil dengan kelaki-lakian atau keperempuanan secara sangat berlainan dengan yang lain.
Penampilan yang sangat berbeda itu, yang kita sebut itu unik, menjadi pilihan dari setiap orang memiliki hidup, dan menyadari hidup unik yang dimilikinya. Tentu saja pilihannya sah-sah saja dan tidak perlu merasa harus sama dengan yang lain, walaupun pilihan itu tersedia, kendati tidak dianjurkan karena sesungguhnya setiap manusia hidup dengan keunikan sendiri.
Nasihatnya adalah jalani hidup masing-masing, dan selesaikan eksistensi hidupmu seturut dengan kehendak yang sudah di letakkan oleh Tuhan di dalam dirimu. Tuntutannya tentu adalah mengenali dengan baik apa yang Tuhan kehendaki Anda lakukan yang terbaik dalam hidupmu. Itupun pilihan yang tersedia, dan hanya si manusia itu sendiri yang memutuskan dan mengetahui alasan mengapa keputusan itu diambilnya dan dijalaninya.
Nasehat penting lainnya adalah jangan menjalani eksistensi hidupmu dengan membanding-bandingkan dengan orang lain. Karena sesungguhnya setiap manusia memiliki alasan yang khas mengapa dia memilih sebuah jalan hidup yang tertentu itu dan bukan yang lain. Jujur diakui, inilah rahasia penting dalam hidup seseorang yang hanya diketahui oleh dirinya sendiri.
Kembali kepada kisah dunia National Geographic tentang kehidupan binatang yang tersedia di alam jagad ini. Segmen kisah hidup binatang liar merupakan tontonan yang sangat saya sukai. Karena disana disajikan dengan sangat baik bagaimana binatang liar di hutan belantara saling memangsa antara yang kuat dengan yang lemah. Antara binatang yang lamban dengan yang cepat, dan antara binatang yang besar dan kecil.
Perhatikan bagaimana harimau atau singa menerkam dan memakan binatang seperti babi hutan, sapi, atau bahkan gajah sekalipun ketika mereka sangat lapar. Demikian juga dengan ular yang bisa menelan hidup-hidup binatang yang lebih besar dari dirinya. Atau bagaimana burung elang menyambar seekor kambing dan mempertontonkan kemampuannya membawa buruan nya ke angkasa raya untuk menyantapnya hidup-hidup.
Ada begitu banyak inspirasi kehidupan yang bisa dilihat dan dipedomani dari kehidupan binatang liar di hutan-hutan bebas di sejumlah negara.
Perhatikan misalnya, di hutan daratan Afrika disana, seekor kijang bangun dari tidurnya di pagi hari, dan memiliki tekad bulat bahwa pada hari ini ia harus mampu berlari melebihi kecepatan seekor singa yang paling cepat di hutan belantara Afrika itu.
Mengapa si kijang memiliki tekad seperti itu, karena sebab jika dia tidak mampu berlari melebihi si raja hutan, maka dia akan menjadi santapan lezat dari singa yang sedang lapar dan mengejar si kijang, dan hidup si kijang akan berakhir seketika di taring si singa.
Perhatikan juga pada pagi hari yang sama di hutan belantara Afrika, seekor singa juga terbangun dari tidurnya di pagi hari, dan membuat keputusan pada hari itu yaitu dia akan dan harus mampu berlari lebih cepat dari seekor kijang yang larinya paling lamban di hutan Afrika itu. Sebab, kalau si singa tidak bisa berlari seperti itu, maka hari itu dia akan kelaparan dan sangat mungkin dia akan mati kelaparan karena tidak mampu mengejar di kijang untuk santapan nya.
Sungguh sangat menarik. Sebab sesungguhnya, hidup manusia di alam raya ini tidak jauh beda dengan cara berpikir si kijang dan si singa ketika bangun di pagi hari. Manusia juga harus bangun di pagi hari dan mencari makan agar dia tidak mati kelaparan.