Jangan anggap enteng menjadi seorang pemimpin, apalagi merasa sok bisa memimpin walaupun tidak pernah memiliki pengalaman yang memadai untuk memimpin. Juga lupakan bahwa ada orang menjadi pemimpin yang sukses dan hebat tanpa melalui proses minimal, dan tahap-tahapan yang dibutuhkan.
Sangat mungkin seseorang menjadi pemimpin tanpa melalui hukum proses yang dibutuhkan. Tapi, sangat mungkin hasilnya tidak maksimal. Kepemimpinannya tidak akan efektif, dan bisa jadi akan menjadi sumber persoalan dalam organisasi.
Memang dalam sejarahnya, ada satu mashab dimana menjadi seorang pemimpin itu, karena memang dilahirkan sebagai seorang pemimpin, sementara yang lain tidak. Ini benar untuk sebagian kecil, karena sesungguhnya menjadi seorang pemimpin itu bisa dilatih, dibentuk dan format sesuai kebutuhan. Pun seseorang dilahirkan sebagai seorang Pemimpin, tetapi proses dan tahapan serta fase minimal harus dilewati.
Itu sebabnya, Coach dan Authors tentang Kepemimpinan John C Maxwell menegaskan bahwa salah satu hukum kepemimpinan yang efektif dan berhasil adalah Hukum Proses, selain ada 20 hukum lainnya sebagai hukum yang harus dikuasai oleh seorang pemimpin yang hebat.
Menjadi Pemimpin harus melalui dan tunduk kepada proses yang dibutuhkan menjadi pemimpin. Dan karenanya, hanya mereka yang benar-benar dan sungguh-sungguh melalui proses tersebut, dan tanpa mengenal lelah terus menerus berlatih pada setiap proses itu, maka kepemimpinan itu menjadi sesuatu yang melekat dalam kehidupan pribadi, menjadi sistem nilai, menjadi mind set, dan menjadi berperilaku seorang leader.
4 Fase Pertumbuhan Kepemimpinan
John C Maxwell menunjukkan ada 4 fase utama yang menjadi jalur terjadinya pertumbuhan jiwa kepemimpinan bagi seseiorang yang menyadarinya, dan melakukannya dengan terus menerus, yaitu
- Fase -1, Saya tidak tahu apa yang tidak saya ketahui
- Fase-2, Saya tahu apa yang tidak saya ketahui
- Fase-3, Saya bertumbuh dan mengetahui kenyataan
- Fase-4, Saya bersikap alami karena apa yang saya ketahui.
Keempat fase ini harus diketahui dengan tepat dan jelas oleh seorang pemimpin, atau mereka yang ingin menjadi pemimpin yang efektif dan sukses. Sebab, ketika dalam praktek, keempat fase ini bisa saja dilakukan secara tidak berurutan sesuai kebutuhan dari sang pemimpin itu sendiri.
Fase Pertama, Saya tidak tahu apa yang tidak saya ketahui.
Sangat lumrah dan manusiawi, bahwa pada umumnya orang tidak memahami dan menyadari bahwa nilai kepemimpinan itu dimiliki oleh semua orang. Artinya, selama ini, orang mengerti bahwa hanya orang-orang tertentu, keturunan tertentu, kelompok tertentu yang memiliki nilai-nilai kepemimpinan. Dan karenanya hanya mereka yang boleh menjadi seorang pemimpin sebuah organisasi atau lembaga.
Akibatnya, orang yang merasa tidak memiliki nilai kepemimpinan, tidak pernah berusaha dan berjuang untuk melatih diri agar menjadi seorang pemimpin. Ada gambaran diri yang salah tentang kepemimpinan, dan karenanya tetap tidak pernah mampu menjadi seorang pemimpin.