Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Meluruskan Persepsi yang Keliru, Aset itu Sehat dan Sehat itu Aset

12 November 2019   21:14 Diperbarui: 12 November 2019   21:18 1047
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://www.smartmama.com/2017/08/21/sun-medical-platinum-untuk-perlindungan-yang-lebih-komprehensif/

Yang terjadi sesungguhnya, ketika seseorang sedang terbaring di ranjang rumah sakit, bahkan sedang menuju dan berada dalam ruang operasi, bahkan sedang diberi bantuan pernafasan, infus, bahkan tarnsfusi darah. Seseorang menjadi tersadar bahwa kesehatan itu paling berharga. Dan karenanya kesehatan lebih penting dari uang, bahkan uang sebanyak apapun tidak mampu menggantikan kesehatan.

II.

Manusia itu memang unik adanya. Bukannya tidak paham dan mengerti tentang pentingnya kesehatan darpada uang. Tetapi, terus saja memelihara persepsi yang "kacau" bahwa uang dulu yang utama baru kesehatan. Konsekuensinya sudah bisa ditebak, yaitu dalam keseharian akan mengabaikan segala sesuatu terkait dengan "menjaga dan memelihara kesehatan".

Perilaku ini akan menjadi sebuah kebiasaan yang membentuk karakteris dan persepsi yang semakin jauh menenggalamkan hidup seseorang dan berakibat sangat fatal. Tidak saja bagi diri sendiri, tetapi juga bagi keluarga, istri, dan anak serta cucunya.

Sangat mungkin, seseorang akan sangat sukses dalam karir sehingga mampu mengumpulkan uang yang banyak. Akan tetapi, ketika lalai menjaga kesehatan, maka umumnya, uang yang disimpan itu akan habis untuk membiayai kesehatannya. Membayar rumah sakit dan dokter yang merawat. Bahkan, sangat mungkin uang yang adapun tidak cukup untuk penyakit yang diderita, sehingga harus berhutang adanya.

Ada fakta lain yang perlu menjadi peringatan bagi siapapun. Sekitar 80% orang yang tidak menjaga kesehatan, akan memakai uang simpanannya untuk membayar dokter, rtumah sakit dan obat-obatan, kemudian meninggal dunia dengan derita pilu nan tragis.

Hasil penelitian lain memperlihatkan bahwa ada sekitar 95% orang yang meninggal karena sakit. Dan sesungguhnya, hanya sekitar 5% saja yang meninggal dunia karena usia tua.

Ini indikator serius tentang kecenderungan yang sangat kuat di tengah-tengah umat manusia kini. Sebuah isu yang perlu menjadi perenungan orang yang ingin menikmati hidup yang damai dan sejahtera dalam usia lebih panjang.

Mari melihat fakta lainnya, konsekuensi yang sangat memilukan dari kesalahan persepsi orang tentang kesehatan sebagai harta yang tidak bisa digantikan oleh apapun juga. Seorang pemain tenis Korea Selatan yang masih berusia 35 tahun, tiba-tiba terkena serangan jantung dan meninggal dunia dengan menyedihkan. Atau, Seorang bintang film Hongkong yang baru berusia 35 tahun juga, meninggal muda karena mengkonsumsi banyak obat. Dan, seorang pemain boys band yang berusia 32 tahun, terkena penyakit liver dan meninggal dunia dengan duka bagi banyak orang.

Dan masih banyak contoh lainnya yang menjadi saksi kehidupan tentang kekeliruan persepsi banyak orang yang mengabaikan kesehatan, dan mengutamakan uang untuk diburu, dicari, disimpan tiada henti, tanpa lelah bahkan hingga jatuh terkapar.

III.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun