Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Secangkir Kopi Cukup untuk Semalam

7 Oktober 2019   22:28 Diperbarui: 15 April 2021   17:05 696
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: strategi.id

I. 

Bagi peminun kopi tulen, pasti berbeda dengan minum minuman lainnya. Minum juice mangga atau alpukat misalnya, cenderung meminumnya dalam ukuran yang relatif besar bahkan jumbo, dan juga diselesaikan dalam waktu yang singkat.

Mungkin hal yang sama kalau minum bir. Anda butuh dalam ukuran besar dan dihabiskan dalam waktu yang singkat. Kadang dibawa sampai mabuk dengan bir itu.

Bagaimana dengan kopi? Secangkir kopi bisa untuk kebutuhan semalam ketika bekerja larut malam. Bahkan bisa saja masih tersisa sampai pagi hari.

Lho, koq bisa, bagaimana caranya minum kopi hanya secangkir tetapi memenuhi kebutuhan semalam?

Tentu saja, hanya para pengopi tulenlah yang bisa menceritakan hal ini. Mungkin banyak yang tidak percaya. Tetapi, saya sering melakukannya. Betul, secangkir kopi untuk semalam.

Jawaban sesungguhnya adalah bahwa minum kopi secara benar itu bukan dilihat dari jumlah atau banyaknya kopi yang diseruput hingga kenyang sampai mabuk. Sama sekali bukan demikian cara menikmati secangkir kopi.

Tetapi terletak pada bagaimana menikmati rasa kopi itu seisap demi seisap hingga menyentuh lapisan bawahnya hingga ampas kopi.

Nikmatinya kopi tidak pernah Anda rasakan bila diminum sekaligus, apalagi dengan terburu-buru. Dipastikan tidak akan dapat rasanya, dan tidak lebih dari minum air putih saja.

II.

Sudah sangat lama, sekitar 30 tahun yang silam, ketika pertama mendarat di bandara Schipol di negerinya Londo, yang pertama di cari adalah minum kopi, secangkir kopi. Dan dengan beberapa gulden saja mendapatkan "segelas kopi". Bukan segelas tetapi satu cangkir putih mungil nan kecil berisi kopi hitam pekat dan pahitnya seperti obat kina.

Rasanya, hmmm! Rasa kopinya mampu menghalau dinginnya cuaca negeri kincir angin seketika dan mendapatkan semangat baru untuk menembus udara dingin masuk kota Amsterdam.

Kopinya hanya secangkir kecil, betul-betul secangkir kecil. Tetapi setelah Anda meminumnya, persepsi anda tentang hidup bisa berubah 180 derajat.

Hal ini tidak pernah akan Anda dapatkan kalau secangkir kopi itu langsung ditelan dalam beberapa detik saja. Dan tersisa malahan rasa pahit yang tiada duannya. Ini bukan cara meminum kopi yang benar.

Itulah sesungguhnya kopi yang enak, ketika diminum sedikit demi sedikit sampai kita merasa sudah cukup untuk seruput terakhir sebelum mengakhiri sebuah hari yang melelahkan dan sekaligus mengantar diujung target, diujung hari, bahkan diujung sebuah perjalanan.

III.

Secangkir kopi hitam cukup untuk semalam, bahkan lebih dari cukup untuk menyelesaikan sebuah tugas hingga larut malam. Bahkan bisa saja masih tersisa beberapa seruput di pagi hari.

Inilah sesungguhnya sebuah pengalaman pribadi, ketika secangkir kopi mampu menemani aktifitas sepanjang malam, sedemikian rupa sehingga malam berubah menjadi penuh gairah dengan secangkir kopi. Sungguh! Bila belum pernah mencobanya, lakukan sekarang juga, dan rasakan sensasi kekuatan magis dari segelas kopi hitam.

Ketika mulai bekerja, mind set Anda sudah terbentuk dengan secangkir kopi sebagai teman setia selama melakukan aktifitas. Dan sesungguhnya, ketika cangkir kopi itu, itu telah memberikan rasa aman untuk mampu bersemangat menyelesaikan pekerjaan yang sudah ditargetkan.

Dia itu, secangkir kopi sebagai pengalih perhatian yang fokus pada target akfititas ketika waktu berjalan dengan cepat. Secangkir kopi itu, akan menjadi pengisi dan penyambung diskresi waktu yang Anda akan jalani sepanjang aktifitas menuju penghunjung waktu.

Ketika Anda mulai bekerja satu jam pertama dan kopi masih tertutup di cangkirnya. Lalu, Anda menarik nafas, dan membuka tutup cangkir kopi, sehingga keluar aroma kopi itu. Sangat mungkin, Anda seruput sedikit saja dan ingin merasakan kekuatan kopi dan gelas yang Anda pegang. Dan sensasi kopi menjelma sebagai semangat yang pulih di dalam diri Anda.

Saya yakin, pikiran menjadi sangat terbuka. Bahkan gagasan hebat sangat mungkin keluar seketika. Dan seakan ada kekuatan baru yang mengalir dalam tubuh Anda untuk meneruskan pekerjaan sesuai target.

Bagaimana dengan jam demi jam berikutnya?

Saya bisa hanya menyeruput kopi satu seruput setiap jam. Semakin malam, ketika gelas memasuki setengah tersisa, tarikan isapan dan seruput saya bisa lebih sedikit. Sangat tergantung dari malam yang tersisa, pekerjaan yang belum usai, dan semangat yang masih terkelola.

Begitulah, secangkir kopi mampu menemani saya menyelesaikan malam dengan target pekerjaan yang ada. Biasanya, seruputan terakhir saya lakukan ketika pekerjaan selesai, dan biasanya sudah menyentuh dataran ampas yang masih tersisa.

IV.

Saat bangun pagi, sering kali istri saya mengomel dengan cangkir kopi saya diatas meja. Dan setengah berteriak marah, "kenapa tidak dihasbiskan kopinya pak!?", "capek-capek kita sudah bikin, eh..malah disisakan sedikit!".

Saya terbangun dan tersenyum, karena dia tidak merasakan bahwa secangkir kopi itulah teman setia saya sepanjang malam. Dan kalau saya menyisakan beberapa seruput, itu pertanda bahwa semangat di dalam secangkir kopi masih berlangsung ketika memasuki hari yang baru...

Kalau tidak percaya, silakan coba pengalaman saya. Mungkin sensasinya Anda juga dapatkan!

YupG, 7 Oktober 2019, pukul 22.15 ditemani oleh "secangkir kopi hitam".

Baca Juga: Tips Mengusir Stres dari Kaum Penikmat Kopi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun