Bagaimana dengan jam demi jam berikutnya?
Saya bisa hanya menyeruput kopi satu seruput setiap jam. Semakin malam, ketika gelas memasuki setengah tersisa, tarikan isapan dan seruput saya bisa lebih sedikit. Sangat tergantung dari malam yang tersisa, pekerjaan yang belum usai, dan semangat yang masih terkelola.
Begitulah, secangkir kopi mampu menemani saya menyelesaikan malam dengan target pekerjaan yang ada. Biasanya, seruputan terakhir saya lakukan ketika pekerjaan selesai, dan biasanya sudah menyentuh dataran ampas yang masih tersisa.
IV.
Saat bangun pagi, sering kali istri saya mengomel dengan cangkir kopi saya diatas meja. Dan setengah berteriak marah, "kenapa tidak dihasbiskan kopinya pak!?", "capek-capek kita sudah bikin, eh..malah disisakan sedikit!".
Saya terbangun dan tersenyum, karena dia tidak merasakan bahwa secangkir kopi itulah teman setia saya sepanjang malam. Dan kalau saya menyisakan beberapa seruput, itu pertanda bahwa semangat di dalam secangkir kopi masih berlangsung ketika memasuki hari yang baru...
Kalau tidak percaya, silakan coba pengalaman saya. Mungkin sensasinya Anda juga dapatkan!
YupG, 7 Oktober 2019, pukul 22.15 ditemani oleh "secangkir kopi hitam".
Baca Juga:Â Tips Mengusir Stres dari Kaum Penikmat Kopi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI