Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ketika Guru akan Segera Tersingkirkan

7 Oktober 2019   15:08 Diperbarui: 7 Oktober 2019   16:20 558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://zetizen.jawapos.com/show/7885/apa-peran-guru-bisa-digantikan-oleh-internet

Robotis yang akan berperan melakukan itu semua, menyebabkan peran manusia tersingkir habis. Dan kalaupun masih dibutuhkan tenaga manusia, jumlahnya sangat minim, misalnya dari 100 orang mungkin tinggal butuh paling banyak 10 orang saja untuk mengawasi pekerjaan si robot itu.

Dan inilah sesungguhnya kenyataan konkrit yang dihadapi oleh manusia di era ini, yaitu era disrupsi yang menghilangkan banyak jenis pekerjaan yang dilakukan oleh manusia, dan sekarang digantikan oleh mesin atau robot.

Jadi, kalau seorang guru melakukan tugasnya hanya untuk memindahkan ilmu dan pengetahuan, dari buku ke kepala siswa, atau dari sumber lain kepada siswa, maka tugas itu sudah bis digantikan oleh google lebih baik, cepat, efisien, akurat dan maksimal hasilnya.

Tetapi, apabila tugas seorang guru tidak hanya mentransfer ilmu dan pengetahuan, seperti mengubah akhlak, adab, tabiat, motivasi, semangat hidup dan nilai-nilai serat budaya maka itu tidak bisa dilakukan oleh google dan guru masih bisa dibutuhkan lagi.

III. Peran Guru Harus Berubah
Revolusi industri 4.0 dan Era Disrupsi Inovasi memaksakan semua orang dalam melakukan pekerjaan bahkan kegiatan apapun harus berubah. Kalau tidak berubah maka akan ketinggalan habis. Ketinggalan artinya, tidak bisa beradaptasi dengan dunia yang sudah berubah. Akhirnya, hidup menjadi tidak mampu berkembang dan bertumbuh, bahkan bisa jadi menghadapi banyak masalah.

Guru demikian juga, harus berubah. Secara total harus berubah mind-set dalam menjalankan fungsi dan peran sebagai guru. Pertama, harus menguasai perkembangan teknologi informasi yang terkait langsung dengan proses pembelajaran yang dilakukan setiap hari. Sebab, guru bukan lagi satu-satunya sumber pembelajaran. Harus memiliki sikap open sources, sedemikian rupa sehingga anak-anak didik bebas mencari berbagai sumber belajar melalui digital.

https://zetizen.jawapos.com/show/7885/apa-peran-guru-bisa-digantikan-oleh-internet
https://zetizen.jawapos.com/show/7885/apa-peran-guru-bisa-digantikan-oleh-internet
Guru harus mampu mengarahkan semua penggunaan open-sources itu menuju pada kinerja belajar yang diharapkan secara minimal. Komunikasi tidak lagi one way traffic, tetapi harus berbasis pada siswa itu sendiri.

Kedua, peran guru lebih banyak dalam hal melakukan apa yang tidak bisa dilakukan oleh google, Terutama dalam mengubah sikap, etika, perilaku, sistem nilai dan interaksi sosial yang membangun masa depan yang lebih menantang.

Era yang sedang dihadapi saat ini menuntut para guru untuk terus belajar, agar mampu mengadaptasi semua isu yang berguna bagi perubahan perilaku siswa. Sebab, sesungguhnya, anak-anak didik juga mengikuti berbagai informasi setiap saat melalui alat-alat digital yang dimiliki.

Oleh karenanya, hanya seorang guru yang mampu terus mengikuti isu-isu utama yang bisa dan mampu mengarahkan perubahan kualitatif pada siswa dengan efektif.

IV. Mengelola Generasi Z
Seorang guru harus memahami secara tepat siapa sesungguhnya peserta didik yang diajar dan dibina setiap hari. Hanya dengan memahami dunia anak didik maka proses pembelajaran akan lebih efektif dan tidak sia-sia belaka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun