Yang sangat menarik dan fantastik dalam acara pelantikan anggota DPR RI periode 2019-2024 adalah tokoh bernama Hillary Brigitta Lasut yang merupakan anggota DPR termuda dari 575 anggota karena usianya saat ini baru berusia 23 tahun. Saking mudanya, 61 tahun jarak usianya dengan anggota DPR tertua diantara mereka.
Namanya sangat keren yaitu Hillary Brigitta Lasut yang lahir di Manado 22 Mei 1996, sehingga saat ini dia menginjak usia 23 tahun dan 4 bulan. Berdasarkan Oxford Royale Academy maka Hillary ini termasuk dalam Generasi Z. Sebab mereka yang lahir antara tahun 1995 sampai dengan tahun 2012 termasuk dalam Gen Z.
Jadi, Hillary Lasut ini bukan lagi termasuk dalam generasi milenial yang lahir sebelum itu dan tentu saja memiliki karakteristik yang sangat khas dan berbeda dengan generasi Z ini.
Harus diakui ini adalah sebuah fenomena yang perlu dicatat dalam sejarah negeri ini, bahwa DPR RI periode 2019-2024 sudah ada Generasi Z dan bukan lagi hanya generasi milenial. Bahkan Jokowi saja, sedang merencanakan untuk mengambil menteri kabinetnya dari generasi milenial. Itu masih jauh lebih tua dibandingkan dengan generasi Z.
Sebagai Generasi Z, Hillary Brigitta Lasut ini menjadi menarik untuk dicermati. Sebab, bukan saja karena dia lahir dan dibesarkan serta bertumbuh dalam lingkungan keluarga "politik dan birokrasi", sebab Bapaknya  yang bernama Elly Engelbert Lasut merupakan Bupati Kepulauan Talaud periode 2019-2024, sedangkan ibu Hillary merupakan mantan Bupati Minahasa Tenggara masa jabatan 2008-2013, seperti diberitakan oleh kompas.com.
Hillary sendiri mengaku kalau dia sangat terinspirasi dari kiprah orangtuanya untuk terjun dalam dunia politik, sehingga sejak sekolah lanjutan sudah melibatkan diri dalam organosasi sekolah OSIS dengan segala macam sepak terjangnya.Â
Untuk ukuran Gen Zers seusia Hillary ini termasuk "sangat kaya" dengan harta 19,5 miliar rupiah, tetapi bukan itu saja sebab banyak anak-anak muda yang kaya dari orangtua tetapi tidak memiliki prestasi gemilang seperti Hillary ini.
Hal ini ditunjukkan dengan menempa diri dengan belajar tidak saja hanya berhenti di level strata 1 tetapi hingga ke level strata dua. Berstudi diluar negeri dengan sukses menjadi indikator bagaimana seorang Hillary ini memiliki passion yang sangat kencang untuk meraih mimpinya.
Melalui Partai Politik Nasdem, jalur karir politik yang cerah telah terbuka lebar buat Hillary Lasut. Bahkan dimulai dengan usia yang sangat beliau sangat mungkin menjadi aset politik bangsa ini terutama yang mewakili kaum perempuan di negeri ini.Â
Sebagai Generasi Z, dipastikan Hillary Brigitta Lasut akan menjadi inspirasi anak-anak muda gerenarasi Z dan juga generasi berikut yang kelahiran sesudah 2011 untuk mempertimbangakn arena politik menjadi pilihan karir atau jalan hidup.Â
Sebab, disana Indonesia masih membutuhkan sangat banyak para perempuan yang mampu berkiprah dalam memajukan bangsa ini. Lebih 50% warga bangsa Indonesia adalah wanita, dan karenanya peran yang akan dimainkan oleh seorang Hillary dan Hillary lainnya akan menjadi penting bagi perjalanan bangsa ini.
Dalam artikel yang saya tulis beberapa hari yang lalu berjudul "Mereka Neo-Digital, Sangat Hemat dan Tidak Menyukai Facebook", saya mengidentifikasi 8 karakteristik dari mereka yang lahir antara 1995-2012 yang disebut sebagai Gen Zers, yaitu :
- Satu, Generasi Z juga disebut generasi Neo-digital
- Kedua, termasuk dalam generasi yang tidak aman.
- Ketiga, generasi Z termasuk sangat hemat.Â
- Keempat, generasi ini merasa bahwa kesehatan adalah kekayaan
- Kelima, generasi yang sangat privatif
- Keenam, generasi Zers memiliki kemandirian atas kolaborasi
- Ketujuh, Gen Zers memiliki rentang perhatian pendek.Â
- Kedelapan, Gen Zers sangat konsistensi dan original.
Baca : Mereka Neo-Digital, Sangat Hemat dan Tidak Menyukai Facebook
Dengan karakteristik itu, maka generasi Z ini memang sangat berbeda dengan generasi sebelumnya seperti milenial atau generasi yang jauh sebelumnya seperti baby boomer.
Menjadi pertanyaan menarik untuk dicermati adalah seberapa mampu seorang Hillary Brigitta Lasut mampu menyesuaikan diri dengan situasi Senayan yang didalamnya ada sekitar 556 orang anggota DPR yang sangat bervariasi dan pasti bukan generasi Z, bahkan mungkin yang generasi milenialpun tidak terlalu banyak.
Ini penting sekali, karena akan menjadi penyebab seberapa mampu seorang Hillary membawa dan memberikan dampak dan perubahan bagi kemajuan kaum perempuan di tanah air ini.
Atau kemungkinan lainnya dia tidak bisa berbuat apa-apa sama sekali. Atau hanya mengikuti arus saja dan karakteristik sebagai Gen Zers tdiak mampu berperan secara efektif.
Kita bangga dan kita mendukung Hillary menjadi pembawa warna khas di lingkungan Senayan sekaligus memberikan dampak yang signfikan bagi dunia politik di Indonesia yang sedang menyongsong semakin berperannya bonus demografi di negeri ini.
Selamat buat Hillary Brigitta Lasut, Selamat berkarir, Tuhan memberkati Anda !
Yupiter Gulo, 1 Oktober 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H