Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengelola Opini Publik yang Bijak dan Smart, Memperkuat Demokrasi Bangsa

7 September 2019   12:48 Diperbarui: 7 September 2019   14:54 1320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://www.vegaslegalmagazine.com/

Konsep Kerangka Kerja

Pemahaman secara komprehensif Opini Publik bertumpu pada ilmu komunikasi massa dan komunikasi  politik yang seyogyanya sangat penting dikuasai bagi pimpinan dan manajemen partai juga para kadernya yang mendukung kampanye pemilihan. Sesungguhnya pemahaman tidak hanya selama kampanye, karena setelah memenangkan kampanyepun opini publik harus tetap dijaga agar positif. Opini Publik atau Public Opinion merupakan fenomena dalam kehidupan sosial dan politik dan dalam tiga dekade terakhir menjadi sorotan penting di Indonesia.

Mendalami ilmu Opini Publik  antara lain dapat dimulai melalui beberapa tahap sebagai berikut: (1) Pemahaman konsep dan pengertian Opini Publik; (2) Pemahaman kebebasan informasi dan perilaku media; (3) Proses terjadinya Opini dan Opini Publik serta survei Opini Publik yang meliputi polling dan pemahaman hasil polling; (4) Analisis dan Rekomendasi penerapan ilmu Opini Publik dalam upaya mencerdaskan bangsa berpolitik demokratis; (5) Dari sudut pandang seorang ahli Ilmu Komuniasi spesialisasi Kehumasan maka perlu kajian Studi Kasus Opini Publik mengarah pada Ilmu Public Relations  atau kehumasan dan Komunikasi Politik Praktis dalam kancah politik yang sangat dinamis. Pemahaman komprehensif ini perlu dalam pementasan opini serta pengendaliannya kearah yang positif sesuai kaidah ilmu Public Relations dan Etika Kehumasan serta kesantunan berpolitik.

Opini publik merupakan ukuran yang dilakukan oleh badan/agency polling. Mengukurnya dapat melalui teknik sampling, yang biasanya dikerjakan melalui telpon (dalam era digital sekarang dapat juga dikerjakan dengan cara media sosial lainnya) dengan menanyakan satu daftar pertanyaan kepada seseorang yang telah ditentukan berdasarkan publik yang dituju.

Publik merupakan target tertentu, bukan masyarakat umum, karena publik sudah dipetakan terlebih dahulu berdasarkan, social economic status (SES) termasuk umur, jenis kelamin dan geografis tempat tinggal.

Publik yang sudah terarah memberi nilai berarti dalam merangkum hasil polling, agar analisis tajam, yang berguna untuk ditindak lanjuti lebih mendalam.

Tidak diragukan oleh banyak Negara maju (kecuali Negara yang masih mengikuti faham otoriter) Opini Publik merupakan acuan secara tidak langsung berjalannya suatu pemerintahan demokratis, merupakan fenomena dinamis masa kini (sebenarnya sudah berpuluh tahun lalu fenomena ini berlangsung di Negara demokratis -- Negara Barat -- namun baru beberapa dekade dilaksanakan di Indonesia).

Sebuah Contoh Studi Kasus Imbas Opini Publik

Opini Publik merupakan ekspresi isu-isu atau wahana kejadian/dinamika sosial, ekonomi dan politik (jadi bukan hanya terjadi semasa ada kampanye atau menjelang dan saat berlangsungnya suatu pemilihan kepala Negara atau kepala daerah).  

Ingat peristiwa yang memakan waktu 5 (lima) tahun atas peristiwa e-mail Prita Mulyasari dalam kasus ketidakpuasan layanan suatu Rumah Sakit, yang menyebabkan penulis e-mail itu dijatuhi hukuman penjara; setelah berkembang kearah yang tidak dapat diterima publik, bagian masyarakat yang berempati menyatakan pendapat di berbagai media dengan mengumpulkan "Koin untuk Prita".

Pendapat spontan demikian yang difasilitasi berbagai media secara luas termasuk sebagai kajian Opini Publik. Tentulah kejadian tersebut lain pendekatannya, tanpa survei ataupun polling.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun