Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Hati-hati, Vape Bisa Berisi Ganja!

25 Agustus 2019   22:41 Diperbarui: 26 Agustus 2019   12:39 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hasil-hasil penelitian memperlihatkan bahwa bahaya rokok elektronik ini lebih banyak dikuatirkan pada anak-anak remaja usia dibawah atau sekitar 20 tahun, ketimbang orang berusia dewasa atau lanjut. Dan tentu saja ini sangat mengkuatirkan generasi muda kedepan sebagai generasi penerus bangsa.

Sebagai contoh kasus adalah di negara bagian Texas USA seorang remaja bernama Tryston Zofeld karena menggunakan vape maka harus menghabiskan waktunya 10 hari menggunakan alat untuk menopang fungsi-fungsi paru-parunya. Puncak dampaknya ketika dia muntah-muntah, dan mengalami penurunan berat badan, demam dan mudah kelelahan tanpa sebab yang jelas.

Memang agak aneh, keadaan seperti pneumonia, walaupun negatif setelah di lakukan CT Scan. Kondisi Tryston semakin memburuk, paru-parunya gagal berfungsi secara mendadak. Ternyata remaja ini menggunakan vape sejak dia ada di kelas 8. Dan tim medis meyakini penyebab dari kelainan paru-parunya.

Remaja ini bersyukur karena bisa ditolong dan merasa kesempatan kedua untuk melanjutkan hidupnya, walaupun harus berjuang memulihkan kondisi fisik yang sangat memburuk selama ini.

Masih banyak kasus lain yang terus bermunculan di kalangan remaja pengguna rokok elektronik ini. Dan pemerintah AS semakin serius mencermati dan berusaha mencegah dampak yang lebih serius dan besar dari penggunaan vape ini dikalangan remaja dan generasi mudanya.

Sangat mungkin, kedepan akan ada pengaturan dan pengawasan yang lebih ketat terhadap penggunaan vape ini. Bisa saja pola yang sudah diterapkan di San Fransisco tentang pelarangan atau pembatasan penjualan vape di kalangan remaja dan generasi muda juga akan diberlakukan diseluruh kota di negara negara bagian AS.

Sebab, yang paling berbahaya adalah ketika para pengguna menyalahkan gunakan isi vape itu dengan mengisinya dengan ganja atau narkoba. Dan kalau ini yang terjadi, situasinya akan semakin runyam.

Bagaimana dengan di Indonesia yang nampaknya peredaran dan penggunaan vape ini baik-baik dan lancar-lancar. Apakah juga tidak tindakan pengawasan tentang isi dari vape yang diperjualbelikan melalui media daring atau online.

Belajar dari pengalaman di Amerika Serikat tentang vape diisi dengan ganja, pemerintah Indonesia lebih baik pro aktif untuk mencegah sebelum masalahnya menjadi lebih serius.

YupG. 25 Agustus 2019

Sumber : detik.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun