Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ketika Surya Paloh Membebaskan Anies dari "Penyanderaan"

25 Juli 2019   09:17 Diperbarui: 25 Juli 2019   13:28 1385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapi, yang namanya politik, siapa percaya begitu saja penjelasan bahwa Paloh tidak ada apa-apanya dengan Anies menuju ke 2024, dan siapa bilang bahwa hubungan dengan Jokowi dan koalisi kabinet kerja baik-baik saja. Publik melihat, bahwa politik itu bisa berubah dalam hitungan detik.

Paloh bebaskan Anies dari "penyanderaan"

Dalam politik memang banyak hal seperti kebetulan saja kejadiannya. Dan anehnya, justru yang kebetulan-kebetulan itulah yang menjadi kenyataan di kemudian hari.

Tidak tertutup kemungkinan kejadian kemarin antara Mega dan Prabowo, kemudian Paloh dengan Anies betul-betul menjadi kenyataan.

Kenyataan dan fakta yang ada adalah setelah Prabowo jumpa dengan Jokowi, maka simpul kunci terbukti bahwa selama ini Prabowo "tersandera" oleh kelompok PA 212 dan teman-temannya. Pimpinan teras PA 212 telah mengungkapkannya terang benderang di depan publik. Termasuk mereka menunggangi dan memperalat BPN, Prabowo dan Sandi demi tujuan politik besar mereka. Dan karena gagal mereka akan mencari tunggangan berikutnya.

Situasi ini mengantar pemahaman publik bahwa sasaran PA 212 berikut adalah Sang Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang juga publik sangat paham kedekatan mereka, terutama ketika proses pemilihan Gubernur DKI Jakarta yang menelan "korban" si Ahok nan BTP.

Bila analisis ini benar bahwa tunggangan berikut serta alat perjuangan mereka adalah Anies Baswedan, maka publik menilai sesuatu yang mengkuatirkan. Sehingga ranah dinamika politik mencapai sensitifitas yang semakin memanas terhadap setiap gerak gerik dari seorang Anies Baswedan.

Nampaknya ini benar, ketika pertemuan Anies dengan Surya Paloh kemarin menjadi titik kunci menerjemahkan dinamika politiknya.

Bila benar Surya Paloh dengan Nasdem nya menjadi sekutu dan koalisi dengan Anies maka sesungguhnya ini menjadi pertanda baik adanya. Karena Anies akan terbebas dari "penyanderaan" oleh PA 212 yang hanya ingin sebuah tunggungan dan alat saja.

https://www.tribunnews.com/metropolitan/2018/11/19/anies-baswedan-menyetujui-pa-212-gelar-reuni-akbar-di-monas
https://www.tribunnews.com/metropolitan/2018/11/19/anies-baswedan-menyetujui-pa-212-gelar-reuni-akbar-di-monas
Peristiwa kebetulan yang memiliki makna politik yang signifikan, dengan pelan-pelan Anies akan menjadi Gubernur yang benar-benar mengurus Jakarta untuk kepentingan rakyat dan bangsa ini, dan bukan demi kepentingan kelompok politik yang akan menjauhkannya dari cita-cita luhur negeri ini, yaitu NKRI, Pancasila, UUD 45 dan Bhinneka Tunggal Ika.

Tak bisa dipungkiri bahwa selama kepemimpinan Anies sebagai Gubernur DKI, publik menjadi sangat gemas dan was-was ketika seakan-akan kinerja yang dipertontonkan Anies semakin jauh dari harapan publik. Dan malah semakin banyak problem dan kontroversi yang selalu menuai sikap pro dan kontra.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun