Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Perusahaan Tidak Bertransformasi ke Digital Akan Gulung Tikar

10 Juli 2019   08:45 Diperbarui: 10 Juli 2019   15:27 803
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://plus.kapanlagi.com/kisah-nyata-yoris-sebastian-dijamin-bikin-kamu-nggak-patah-semangat-lagi-b18e59.html

Transformasi ke teknologi digital dalam mengelola bisnis, tidak hanya berlaku untuk unit usaha kecil dan menengah saja atau UMKM, tetapi sesungguhnya juga untuk semua unit bisnis, besar atau kecil, manufaktur atau jasa, pendidikan atau perhotelan, semuanya membutuhkan teknologi digital.

Kalau hendak mencari pembenaran yang sangat mendasar dan menentukan, mari melihat apa yang sedang terjadi di market atau pasar. Mengapa pasar? Karena siapapun yang mengelola bisnis maka tujuannya adalah pasar. Pasar artinya konsumen. Konsumen yang akan di sasar sebagai "pembeli" produk atau jasa yang di tawarkan oleh perusahaan. Perusahaan mau agar konsumen mau membeli, bukan sekali tetapi berkali-kali, bahkan mau agar konsumen loyal seumur hidupnya.

Dinamika industry 4.0 dan era disrupsi inovasi teknologi telah mengubah pola konsumen untuk berbelanja saat ini. Ketika produk atau jasa yang tersedia begitu banyak ragam pilihannya dengan kualitas yang hampir sama, maka konsumen akan memutuskan membeli dengan kemudian dalam transaksi dan dengan harga dan fasilitas lainnya yang tersedia.

Tidak bisa dipungkiri bahwa market Indonesia saat ini di dominasi oleh generasi milenial dan bukan lagi generasi old.

Data statistick memperlihatkan bahwa 80 juta orang atau sekitar 1/3 populasi Indonesia adalah milenial yang usianya sekitar 22 sampai dengan 37 tahun. Bahkan diperkirakan ada sekitar 50% pemilih ketika Pilpres 2019 berlangsung pada April yang lalu.

Jumlah generasi milenial ini akan terus meningkat secara signifikan. Itulah sesungguhnya mengapa Indonesia dianggap sangat beruntung dengan "bonus demografi" yang dimilikinya. Dan diperkirakan mulai tahun 2030 hingga 2045 populasi Indonesia akan terdiri dari sekitar 90% adalah generasi usia muda produktif.

Kalau saja saat ini ada sekitar 80 juta generasi milenial, maka target pasar dari perusahaan adalah angka ini. Mereka semua adalah termasuk dalam generasi yang sangat digital oriented. Semua aktivitas hidup mereka, mulai dari bangun pagi hingga tidur di malam hari, menggunakan aplikasi.

Bukan lagi dipersoalkan mengapa begitu dan mengapa begini, tetapi itulah realitas bisnis yang harus dihadapi oleh perusahaan yang mau tetap hidup seterusnya. Harus mengubah dan transformasi ke digital.

Mengapa masih sangat banyak perusahaan yang masih tidak mau berubah ke digital?

Inilah persoalan yang dihadapi oleh dunia bisnis di Indonesia saat ini. Kalau mau cepat berubah, maka harus ada upaya untuk mendorong setiap unit bisnis segera berpindah ke digital.

Tentu saja yang utama adalah kesadaran yang tinggi dari setiap pengelola bisnis, bahwa era industri 4.0 dan digitalisasi tidak bisa dihindari lagi. Dan dengan demikian, mendorong dia untuk memikirkan untuk segera berubah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun