Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Akankah Jokowi Menggaet Salah Satu dari 4 Pemimpin Perusahaan Unicorn Ini?

8 Juli 2019   19:13 Diperbarui: 9 Juli 2019   08:25 3398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pesan politik yang disampaikan Presiden Jokowi selama proses Pilpres hingga saat ini sangat jelas, Kabinet Kerja yang dibentuk akan diisi generasi milenial, sebagai terobosan pada periode kedua dan terakhir sebagai orang nomor satu di negeri ini.

Mencermati semua dinamika politik, Jokowi memiliki 4 orang hebat yang menjadi kebanggaan selama ini, dan juga kebanggaan Indonesia karena prestasi, reputasi, serta sepak terjaang mereka dalam ikut membangun sektor ekonomi dan bisnis di Indonesia. Keempat sosok keren ini, selalu menjadi ikon dan referensi yang sering dibanggakan oleh Presiden Jokowi, dan juga Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam berbagai kesempatan.

Mereka adalah pendiri, pemilik dan sekaligus CEO dari 4 perusahaan start up Unicorn Indonesia yang selama satu dekade terakhir telah membuktikan kehebatan mereka dalam memulai, mengelola, mengembangkan, dan terus bertumbuh bisnis yang semuanya berbasis teknologi informasi atau bisnis berbasis aplikasi serta bermitra dengan jaringan investor internasional.

Mereka adalah Ferry Unardi sebagai founder Traveloka, William Tanuwidjaya sebagai founder  Tokopedia, Achmad Zaky sebagai pemilik e-commerce Bukalapak, dan terakhir adalah Nadiem Makarim sebagai bos dari Gojek.

Keempat tokoh muda ini menjadi pilihan utama dari Jokowi untuk dipertimbangkan mengisi paling tidak satu posisi penting di dalam kabinet kerjanya bersama Wapres Ma'ruf Amin dengan beberapa pertimbangan kunci.

Pertama, keempat tokoh muda ini merupakan ikon usaha-usaha startup Indonesia yang sangat sukses mengelola usaha dan telah menjadi sumber inspirasi bagi generasi milenial untuk memasuki dunia usaha rintisan.

Dari 8 perusahaan yang tergolong startup Unicorn di seluruh Asia, separuhnya ada di Indonesia. Bahkan mereka sudah melebarkan bisnisnya di sejumlah negara kawasan Asia lainnya.

Kedua, sejak menjabat sebagai Presiden RI, Jokowi sangat concern terhadap perusahaan startup untuk dikembangkan. Bahkan untuk periode kedua sebagai presiden ia memiliki target puluhan ribu startup yang baru. Ke-4 unicorn ini dipastikan akan menjadi referensi yang sangat penting bagi perwujudan mimpi Jokowi tersebut.

Ketiga, keempat tokoh muda ini sudah sangat kaya, dengan nilai asset yang dimiliki di atas 1 miliar dollar AS. Mereka pasti memiliki idealisme untuk tidak melakukan korupsi ketika berada dalam jajaran kabinet pemerintahan. Bahkan tahun 2018, keempat pemuda hebat ini  berada dalam jajaran 150 orang Indonesia terkaya.

Keempat, manajemen pembangunan berbasis elektronik telah menjadi pola yang akan terus dibangun dan diterapkan oleh Jokowi pada periode keduanya. Akan sangat memudahkan untuk mendorong lebih cepat dengan kehadiran keempat orang hebat ini dalam mengelola bisnis berbasis aplikasi.

Kelima, dalam acara debat Capres, berkali-kali Jokowi mengingatkan bahwa ke depan persaingan di antara negara-negara di dunia ini, bukan lagi antara negara besar versus negara kecil. Tetapi negara yang lebih cepat dengan yang lambat. Negara akan memenangkan persaingan ketika gerakannya lebih cepat dan meninggalkan yang lain.

Bicara ke depan berarti bicara teknologi, dan itu artinya semua pengelolaan akan berbasis pada apa yang sering disebut Management based Cyber Technology. Tidak saja di bidang ekonomi dan bisnis, tetapi juga dalam bidang keamanan, sosial, pariwisata, dan sebagainya.

Keenam, dipastikan pada periode terakhir Jokowi sebagai penguasa tertinggi di negara ini, akan meminta semua menterinya untuk tidak lagi gagap teknologi dan aplikasi. Karena sesungguhnya, itu menjadi jawaban dari tuntutan masa depan yang dilihat oleh Jokowi agar Indonesia bisa segera berlari dan terus berlari bersma.

Dengan alasan-alasan di atas, menjadi penting bagi Jokowi untuk memilih salah satu dari 4 orang hebat ini menjadi salah seorang muda masuk kabinet kerjanya.

Menkominfo Rudiantara, CEO Go-jek Nadiem Makarim, CEO Traveloka Ferry Unardi, CEO Tokopedia William Tanuwidjaya, dan CEO Bukalapak Achmad Zaky, saat swa-foto bersama dengan para start-up lokal di 1st NextICorn International Summit, di Bali Nusa Dua Convention Center, Bali, Rabu (09/05/2018). - (Foto: kominfo.go.id)
Menkominfo Rudiantara, CEO Go-jek Nadiem Makarim, CEO Traveloka Ferry Unardi, CEO Tokopedia William Tanuwidjaya, dan CEO Bukalapak Achmad Zaky, saat swa-foto bersama dengan para start-up lokal di 1st NextICorn International Summit, di Bali Nusa Dua Convention Center, Bali, Rabu (09/05/2018). - (Foto: kominfo.go.id)
Ferry Unardy (Traveloka)
Pemuda yang baru berusia 30 tahun ini dengan kekayaan sekitar 145 juta US dollar memulai bisnis start up dengan platform pemesanan tiket pesawat. Dan kini usaha Traveloka berkembang luar biasa karena meluas ke tiket kereta api, hotel, dan atraksi-atraksi di tempat wisata.

Ferry merupakan lulusan Purdue University, Amerika Serikat dengan jurusan Computer Science and Engineering pada tahun 2004, yang ditempuh dalam 4 tahun, kemudian bekerja sebagai seorang software engineer di Microsoft selama tiga tahun setelah lulus kuliah. Namun karena tidak puas dengan kariernya di raksasa teknologi tersebut, Ferry memutuskan untuk kembali menimba ilmu di Harvard Business School, Amerika Serikat.

Karena lebih tertarik dengan bisnis Traveloka, pada Maret 2012 tidak melanjutkan studinya di Harvard dan fokus untuk mengembangkan Traveloka yang sekarang sudah menggurita.

William Tanuwidjaya (Tokopedia)
Pemuda 36 tahun ini benar-benar mulai dari bawah, dan hanya dengan pengalaman kerja sambilan di warnet di Pematang Siantar, Sumatera Utara. Dengan bekal pengalaman kerja di perusahaan software engineering lah muncul gagasan bisnis untuk membangun "marketplace", dan gagasan itu menjadi raksasan ketika berjumpa dengan investor dari luar negeri.

Tokopedia begitu akrab bagi masyarakat karena memang terus bertumbuh bagaikan tanaman di musim hijau. William berhasil menarik perhatian investor dan mengantongi pendanaan hingga US$100 juta. Bahkan hingga kini Tokopedia memiliki kekayaan sebesar US$130 juta.

Nadiem Makarim (Go-Jek)
Tokoh muda yang unik dan nampak sangat energik ini, Nadiem Makarim, memiliki pengalaman dan petualangan yang sangat mumpuni. Karena dalam usia yang baru 34 tahun nyaris komplit pengalaman hidupnya baik di dunia pendidikan maupun bisnis.

Lahir di Singapura dari tokoh Indonesia Nono Anwar Makarim dan Atika Algadri, Nadiem beruntung mengenyam pendidikan  di Brown University, Amerika Serikat dengan jurusan International Relations, dan melanjutkan hingga MBA degree pada Harvard Business School.

Sebagai anak muda yang sangat antusias memulai debut karier, Nadiem sempat bekerja sebagai seorang konsultan manajemen di perusahaan McKinsey & Company selama hampir tiga tahun, sebelum kembali menimba ilmu di program pascasarjana Harvard.

Dan tercatat pada Maret 2011 Nadiem memulai bisnis Gojek setelah sebelumnya juga bekerja di perusahaan bernama Zalora Indonesia dalam posisi Managing Director, setahun saja. Akan tetapi bisnis Gojek baru digarap dengan serius sempat bekerja di perusahaan fintech bergengsi di Indonesia yaitu Kartuku, atau lebih dikenal dengan Spots sebagai Officer Chief Innovation.

Hingga kini Nadiem Makarim menempatkan posisinya sebagai orang yang memiliki total kekayaan sekitar 100 juta dollar USA, dan masuk urutan 150 orang terkaya di Indonesia. Go-Jek merupakan salah satu perusahaan rintisan terbesar di Indonesia. Kehebatan bisnisnya meyakinkan investor untuk mendanai sebesar USD 550 juta atau sekitar 7,2 triliun dari konsorsium pada Agustus 2016.

Achmad Zaky (Bukalapak)
Saat ini Zaky merupakan CEO salah satu perusahaan startup unicorn Indonesia dengan total kekayaan sekitar 105 juta dollar AS dengan fokus bisnis pada E-Commerce Indonesia berbasis marketplace C2C dan lebih memusatkan bisnisnya pada upayanya memberdayakan unit usaha kecil dan menengah atau UMKM di seluruh Indonesia.

Pengalaman pendidikannya sungguh mumpuni dan termasuk anak muda yang sangat antusias dan haus akan prestasi. Ketika di SMA di Solo mampu bersaing di OSN hingga level nasional dibidang komputer dan menjadi pemenang. Alumni dari kampus ITB jurusan Teknologi Informatika, bahkan sempat menjadi pemenang Indosat Wireless Innovation Contest di tahun 2007.

Kreatif dan berhasil merancang software yang dikenal dengan MobiSurveyor, yang sangat berguna buat berhitung cepat dalam sebuah survei. Dan dengan pengalaman-pengalaman itulah mengantar Zaky merintis Bukalapak pada 2010, yang di padu dengan cita-citanya untuk mengembangkan UMKM di negeri ini. Walaupun belum sebesar Tokopedia, namun Bukalapak mengantarkan Zaky masuk dalam jajaran 150 orang terkaya Indonesia.

Dari profil singkat keempat orang hebat dan keren ini, pengalaman dan pendidikan serta keinginan untuk maju menjadi modal yang sangat kuat sebagai alasan  untuk Jokowi pertimbangkan menjadi salah seorang menteri dalam kabinet periode kedua 2019-2024.

Sangat mungkin Jokowi mau, masyarakat juga pasti mendukung. Tetapi pertanyaannya apakah keempat orang ini mau menjadi menteri dan harus melepaskan pengelolaan bisnis hebat mereka?

YupG. 8 Juli 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun