Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pendeta Berebut Mimbar Gereja, Memalukan dan Memprihatinkan

7 Juli 2019   12:23 Diperbarui: 7 Juli 2019   12:48 1368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melihat kejadian ini, kedua orang yang berebut mimbar itu, nampak tidak ada yang mengalah. Sebuah cerminan sikap yang sangat tidak diharapkan oleh Tuhan Yesus ditengah-tengah umatnya yang sedang rindu mendengar sabdaNYa dan menunggu curahan berkatNYA mengalir.

Peristiwa ini, sungguh menjadi cerminan "kuasa" iblis yang berusaha merebut taburan Firman Tuhan agar tidak mengalir.

Keempat, kejadian memperebutkan mimbar gereja menjadi preseden sangat jelek dalam organisasi gereja. Tidak saja bagi tubuh organisasi gereja itu sendiri, tetapi terutama didepan mata warga gereja yang melihat langsung peristiwa perebutan itu.

Apa kata anak-anak, generasi mudah gereja tentang gereja itu sendiri. Ini menjadi citra sangat buruk, karena persepsi generasi muda akan terbentuk bahwa di gerejapun bisa jadi rebutan. Sesuatu yang sangat jauh dari hakekat dan eksistensi kehadiran gereja itu sendiri.

Kelima, Pun menjadi preseden sangat buruk tentang penyelesaian masalah-masalah gereja dengan cara "brutal" tidak etis dengan merebut mimbar gereja. Kedepan, sangat mungkin pola ini akan juga diikuti oleh orang lain ketika kehendak mereka tidak diikuti lalu melakukan "aksi kekerasan" seperti perebutan mimbar ini.

Kejadian ini seperti diberitakan oleh tribun.com terjadi di Gereja HKBP Kayu Tinggi, Jakarta Timur, ternyata melibatkan Pendeta Jemaatnya sendiri bernama Pdt Haposan Sianturi dengan salah seorang pengurus gereja, Sintua, yang juga berusaha menguasai mimbar utama gereja dengan tujuan menurunkan pendeta agar tidak naik mimbar untuk melayani ibadah.

Sangat disayangkan bahwa kejadian ini benar-benar terjadi di dalam tubuh salah gereja terbesar di Indonesia yang ada dalam kelompok PGI, Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia. Dan tentu saja ini menjadi PR besar bagi pengurus pusat dari Sinode HKBP yang berkantor pusat di Pearaja Tarutung Sumatera Utara.

Peristiwa semacam perebutan mimbar gereja ini, memang bukan baru pertama terjadi, karena sesungguhnya banyak jemaat yang mengalaminya. Hanya saja tidak terlalu banyak yang terekspose dengan cepat. Dan lebih banyak di kendalikan secara internal saja.

Dalam sejarah perkembangannya, Gereja HKBP bukan saja kali ini berhadapan dengan konflik dalam tubuh jemaatnya sendiri. Sebab sekitar 30-an tahun yang silam juga pernah terjadi "konflik" besar-besar dalam tubuh Pengurus Sinode hingga menjalar pada konflik di kalangan warga jemaat itu sendiri.

Semoga peristiwa perebutan mimbar dengan menurunkan pendetanya yang harus bertugas melayani Tuhan dan jemaatnya pada pagi itu, tidak terulang lagi karena sungguh sangat memalukan dan memprihatinkan.

https://manado.tribunnews.com/2019/07/02/video-viral-2pendeta-berebut-naik-mimbar-suasana-ibadah-langsung-berubah-jemaat-turun-turun
https://manado.tribunnews.com/2019/07/02/video-viral-2pendeta-berebut-naik-mimbar-suasana-ibadah-langsung-berubah-jemaat-turun-turun
Bila melihat umatnya yang dikacaukan oleh pengurus gerejanya sendiri, coba dibayangkan saja, kira-kira apa katanya Tuhan ?

YupG. 7 Juli 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun