Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kau yang Memulai, Masak Kami yang Mengakhiri

5 Juli 2019   08:15 Diperbarui: 5 Juli 2019   19:05 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: www.kompasiana.com/kompasiana

Iklan wajib hilang jk tdk ada rewoddddd

Waduhh...usulan semakin siang semakin banyak. Semoga pak Ketua tidak menjadi bingung. Tetapi semuanya koq jelas ya. Tinggal pak Kevin, Sang Presiden Kompasiana memutuskan. Bukankah selama ini, kebijakan sudah luar biasa bertumbuh dan berkembang seperti pertumbuhan jumlah anggota yang sekarang, berapa ya jumlahnya? Atau jumlah artikel yang setiap hari masuk, yang katanya 2 tahun lalu sekitar 300 artikel tiap hari. 

Kalau saya sendiri sejak mengikuti dan aktif sejak setahun yang lalu, tidak pernah terbayangkan bahwa ada rewards, ada competisi dan lainnya. Kecuali hanya menyalurkan passion menulis saya dan mendukung profesi saya sebagai dosen, penulis, coach dan praktisi. Saya memilih Kompasiana karena aturannya relatif sangat ketat, karena bebas dari plagiatrisme. Ini menuntut originalitas ide dan framing sebuah artikel yang khas.

Yang perlu segera di cermati, maksudnya di teliti dan diuji dengan data yang saya yakin sangat banyak di admin, apakah dengan pemberian reward selama ini mempunyai pengaruh yang berarti atau tidak dengan target kompasiana sendiri. 

Misalnya, jumlah anggota semakin banyak, artikel yang ditulis semakin berkualitas, dan lainnya. Kalau memang ada pengaruh, maka usulan keputusan yang harus diambil pak ketua adalah "teruskan memberikan rewards, dan kalau perlu naikkan lagi menjadi lebih besar hehe...mimpi kale ye".

Tetapi kalau tidak ada pengaruhnya, ya sudah stop saja untuk melihat passion seseorang dalam menulis apakah murni atau tidak murni demi sepotong rewards yang katanya hmm...gimana ya?! Kalau hanya 30k kan hehe...

Betul juga usul beberapa warga kompasiana, kalau Kompasiana juga mendapatkan uang dari iklan yang semakin hari semakin sesak saja lihatnya, dan mulai tidak nyaman membaca artikelnya, karena kayak media iklan saja...ya, rasanya koq sangat sungguh sungguh tidak adil bila warga tidak menerima bagian dari iklan itu. Fair kan Bung Kevin hehe...

Nah, Bung Kevin yang memulai, maka jangan kami yang mengakhiri, tapi Kevinlah yang mengakhirinya juga.. fair kan hehe..

Salam Kompasianer !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun