Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Hakim Mahkamah Konstitusi yang Masih Membingungkan

18 Juni 2019   09:11 Diperbarui: 19 Juni 2019   01:17 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau ini benar, tentu saja sikap hakim MK tidak bisa diterima karena hanya memberikan citra yang tidak tegas dan ambigus terhadap hakim-hakim MK ini. Dan kepercayaan masyarakat juga ikut terpengaruh semakin lemah. Ini tentu tidak diinginkan oleh semua pihak karena kedepan bisa sangat membahayakan masa depan penegakan hukum di negeri ini.

Namun yang jelas, dengan sikap hakim MK yang membingungkan ini, satu kesimpulan awal bahwa MK kurang tegas dalam hal "menolak atau tidakknya gugatan baru tim hukum 02", dan nampak kebingungana itu dari tim kuasa hukum pihak tergugat KPU dan pihak terkait tim kuasa hukum capres o1.

Semoga Sidang kedua Mahkamah Konstitusi hari ini menjadi lebih baik lagi dan hakim MK yang bertugas benar-benar tegas menjalankan dan memimpin persidangan sesuai dengan semua aturan hukum dan perundang-undangan yang berlaku. 

Sebab, harusnya masyarakat tidak lagi tambah ragu-ragu, atau tambah bingung hanya karena sikap hakim MK yang masih membingungkan !

YupG. 18 Juni 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun