Kalau hanya dengan bukti-bukti yang juga diberitakan sebagian besar adalah link berita lagi, maka perlu strategi lain untuk memenangkan pertarungan terakhir di MK. Dan strategi itu adalah "Strategi menekan MK".Â
Kalau jalan pikiran ini benar, maka alasan memilih strategi menekan Mahkamah Konstitusi adalah karena bukti-bukti yang dibawa jauh dari mencukupi. Lalu, apa bentuk implementasi dari Strategi Menekan MK ini?
dari langkah yang sudah dilakukan oleh BW selaku Ketua Tim hukum BPN, akan lebih banyak dalam menggiring dan membangun opini opini dalam sebuah framing seperti yang di kemukakan oleh Maruarar Siahaan. BW sudha mulai sibuk dengan opini-opini yang terus mengalir tentang MK, rezim yang korupsi, dan lain-lain. Sangat mungkin kedepan, akan terus rame untuk membahas opini opini sehingga tidak lagi fokus pada perdebatan bukti-bukti yang bisa menyanggah hasil rekapitulasi secara nasional Pilpres 2019 yang sudah dilakukan oleh KPU.
Pertanyaan yang menggoda dan menarik adalah efektifkan strategi ini? Atau malah mungkin akan menjadi bumerang bagi kubu BPN Prabowo-Sandi?
Jawabannnya pasti akan dapat disaksiskan pada hari-hari mendatang melalui persidangan dalam Mahkamah Konstitusi !
YupG, 26 Mei 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H