Akan lebih bijaksana dan lebih baik apabila Jokowi dan M Amin lebih fokus untuk mempersiapkan kandidat-kandidat Menteri Kabinet 2019-2024 ketimbang harus repot mencari menteri pengganti karena kekosongan jabatan satu Menteri.
5. Secara politis melakukan reshuffle tidak memiliki nilai signifikan untuk kepentingan tertentu. Juga tidak akan menjadi kerugian bagi parpol tertentu misalnya kalau seorang menteri harus diganti. Oleh karenanya melakukan rshuffle lebih banyak kelemahannya ketimbang mempertahankan situasi sampai akhir periode 4 bulan kedepan.
6. Secara administratif tidak terlalu wise mengingat jangka waktu yang sangat super pendek. Bayangkan saja kalau reshuffle dilakukan, maka akan terjadi "re-organisasi dan re manajemen" dalam kantor kementerian itu.
Dan sangat mungkin tidak dilakukan perubahan apa-apa, jadi dibiarkan saja hingga masa periode yang tersisa selesai. Jadi lagi-lagi tidak menjadi bermanfaat, dan malah lebih elegan dengan dirangkap oleh menteri terkait.
Ini hanya sebuah analisis dengan memahami dan mengestimasi bagaimana seorang Jokowi memimpin republik selama 5 tahun. Apakah betul Jokowi tidak akan melakukan reshuffle, hanya dialah yang tahu. Namanya juga analisis !
YupG., 11 Mei 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H