Itulah sebabnya Anda kadang-kadang bangun tepat sebelum jam alarm berbunyi, karena sebenarnya otak Anda tahu sudah waktunya untuk bangun dan sudah siap untuk melakukannya. Itu yang terjadi sebenarnya.
Tetapi, inilah problemnya, yaitu saat Anda menekan tombol snooze dan tertidur kembali, akibatnya adalah Anda kehilangan kewaspadaan ini dan bangun kemudian, Anda akan merasakan kelelahan dan bawaannya adalah pusing. Yang terburuk dari semuanya, Anda akan menjadi kacau dan  grogi ini bisa memakan waktu berjam-jam untuk menghilangkan dan menstabilkan psikis Anda.
Jadi pesan kuncinya adalah, bahwa tidak peduli seberapa lelahnya Anda ketika jam alarm berbunyi, paksa diri Anda untuk segera bangun dari tempat tidur jika Anda ingin memiliki pagi yang produktif dan ceria sepanjang hari.
Keenam, multitasking
Multitasking dimaknai sebagai perilaku seseorang yang melakukan banyak pekerjaan secara bersamaan dengan sendirian dalam sebuah situasi pekerjaan. Mungkin saja ada orang yang memiliki bakat untuk itu kendati jumlahnya sedikit, tetapi lebih banyak orang yang berlagak mampu multitasking.
Kesimpulannya adalah bahwa sesungguhnya kebiasaan perilaku multitasking itu merupakan pembunuh produktivitas nyata seseorang.
Hasil-hasil riset menegaskan bahwa multitasking kurang produktif daripada melakukan satu hal pada suatu waktu secara fokus dan maksimal.
Para peneliti menemukan bahwa orang-orang yang secara teratur di bombardir dengan beberapa aliran informasi elektronik tidak dapat memperhatikan, mengingat informasi, atau beralih dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain serta mereka yang menyelesaikan satu tugas pada satu waktu.
Yang terjadi bagi orang yang suka multitasking adalah ketika Anda mencoba melakukan dua hal sekaligus, otak Anda tidak memiliki kapasitas untuk melakukan kedua tugas dengan sukses atau secara maksimal. Keduanya menjadi tidak mencapai target produktivitas yang tinggi.
Tetapi bagaimana jika beberapa orang memiliki talenta khusus untuk multitasking?
Hasil penelitian mencoba membandingkan kelompok orang, berdasarkan kecenderungan mereka untuk melakukan banyak tugas dan keyakinan mereka bahwa itu membantu kinerja mereka.
Mereka menemukan bahwa multitasker itu sangat berat, karena mereka yang melakukan banyak tugas banyak dan merasa itu meningkatkan kinerja mereka, sebenarnya lebih buruk dalam melakukan banyak tugas daripada mereka yang suka melakukan satu hal pada satu waktu atau focusing.