Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Cara Memilih dan Membaca Buku yang Benar

2 Mei 2019   19:00 Diperbarui: 3 Mei 2019   10:11 592
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.gatesnotes.com/Books

Buku ini mengupas dan menjawab habis pertanyaan mengenai hal-hal yang dapat mendorong kinerja luar biasa dari sebuah organisasi telah menjadi bahan ulasan dari puluhan atau bahkan ratusan buku lainnya.

Buku ini sampai pada kesimpulan yang out of the box, namun tetap didukung oleh berbagai penelitian mutakhir. Buku ini membahas apa faktor utama yang mendorong kinerja optimal.

Fondasi dasar dari budaya kerja yang optimal adalah rangkaian motivasi tertentu yang disebut Tomo (wuah: Pak Tom, nama seorang Indonesia yang terkenal? Bukanlah...) Tomo = Total Motivation. Tomo terdiri atas Direct Motive: Play, Purpose & Potential; serta Indirect Motives: Emotional Pressure, Economic Pressure & Inertia (keharusan).

Direct dan Indirect Motives tidak bekerja satu arah. Untuk kinerja optimal, kedua jenis motivasi tersebut justru perlu bergerak berlawanan arah. Budaya kinerja optimal akan muncul bila Direct Motives tinggi, orang dapat terlibat dalam bekerja (play), dapat menemukan makna (purpose) dan mengembangkan potensinya (potential).

Sementara itu disisi lain motivasi bekerja karena kekhawatiran/ketakutan (emotional pressure), tekanan ekonomi (economic pressure) dan keharusana (inertia) tidak besar.

Primed to Perform kemudian menunjukkan korelasi yang kuat antara adanya Tomo dengan kinerja organisasi di berbagai industri.

Manajemen Produktivitas Diri (MPD) menjadikan buku ini buku utama yang memberikan kerangka penerapan MPD didalam organisasi.

Terutama karena spirit dan value yang dibawa antara MPD dan Primed to Performed.

Sumber bacaan penulis buku The Missing 40 Percent menjadikan "ilham" dalam mengulas kenyataan dalam organisasi industri/perusahaan di Indonesia yang dicetuskan penulis buku dalam Bab "Antara Tactical & Adaptive Performance" (halaman171-172), karena adaptive performance hanya bisa dicapai bila karyawan merasa ada keterkaitan antara kepentiangan diri pribadi dan perusahaan.

The Missing 40 Percent sesuai bacaan referensi Primed to Perform adalah antara lain kesenjangan antara optimum produktivitas diri dan kinerja organisasi saat ini. Banyak yang masih akan didapkan dari buku The Missing 40 Percent ini.

Artikel khusus disiapkan oleh sahabat yang baik Ludwig Suparmo, seorang Lead Trainer Value Consult: Crisis Management juga Compliance Management

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun