Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menangkal Racun Hoaks agar Tidak jadi "GIGO"

25 April 2019   21:31 Diperbarui: 25 April 2019   21:39 1003
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di kelompok milenial saya menegaskan bahwa saat ini racun yang memiliki daya rusak yang sangat dahsyat adalah hoaks yang tiada berhenti untuk meracuni manusia selama 24 jam sehari dan 7 hari seminggu, kecuali pada saat manusia sedang tertidur dengan lelapnya.

Derajat ketergantungan manusia pada alat komunikasi yang disebut telepon pintar, telah membuat kehidupan manusia terus menerus berurusan dengan smartphone yang semakin cangkih dalam segala hal.

Gadget ini seperti pedang bermata dua. Disatu sisi menjadi kebutuhan manusia untuk melakukan banyak aktifitasnya yang sangat efisien dan efektif seperti memesan transportasi, makanan, dan kebutuhan lainnya yang berbasis online, menimpan uang, dan berbagai transkasi yang menjadi kebutuhan dasar manusia.

Namun disisi lainnya, informasi yang masuk melalui saluran sosial media, entertainment, telah menyita perhatian, waktu, energi serta sumberdaya manusia untuk terbuang dengan sia sia saja. Karena melalui sosial medialah informasi sampah terus mengalir tanpa henti dan dalam berbagai bobot perusak yang luar biasa.

Ini tentang permainan informasi yanag terus dialirin dalam otak dan pikiran manusia dan membentuk opini dan persepsi orang tentang segala sesuatu, kemudian berdampak kepada sikap dan akhirnya menjadi perilaku dalam keseharian.

Bagian inilah yang banyak orang tidak menyadarinya. Karena sosial media yang dikemas dengan hiburan, maka daya tariknya seperti magnik yang sangat kuat sehingga menghabiskan waktu dan energi terbuang, dan pada akhirnya manusia menurun produktifitasnya dalam bekerja, baik dirumah dan utamanya ditempat kerja.

Hasil-hasil survei telah menegaskan bahwa innformasi yang dialirin  melalui sosial media itu sekitar 80% tidak banar, hoaks, dan menyesatkan. Dan karenanya sama sekali tidak mempunyai manfaat yang berarti bagi orang yang bersosial media itu kecuali sebagai hiburan semata saja.

Daya rusaknya terhadap waktu, energi, emosi dan sumberdaya psikologi orang sangat kuat. Dan efek dominasinya menjadi persoalan yang banyak orang tidak menyadari.

Akibatnya 80% informasi melalui sosmed berupa sampah, dan dipastikan hasil atau keluarannya juga sampah. Masuk dalam bentuk sampah, keluar juga dalam bentuk sampah. Garbage In, Garbage Out atau dikenal dengan GIGO. Sampah Masuk, Sampah Keluar atau SMSK.

Terminologi GIGO dikenal dalam bidang ilmu komputer dan informatika, familiar dengan nama Sistem GIGO, yang arti sederhanya adalah apabila yang dimasukkan (sebagai input) ke dalam sistem itu dalam bentuk data sampah, maka sesunguhnya data yang keluarpun (disebut output) disebut sampah sampah. Dan yang namanya sampah, ya tidak ada gunanya kecuali akan dibuang karena kotor dan merusak.

GIGO juga dihadapi oleh setiap orang saat ini, dalam zaman digitalisasi yang diakomodir melalui penggunaan telepon genggam yang hampir setipa orang memilikinya pada zaman ini.

Melaluinyalah infomarsi itu mengalir tanpa henti dan nyaris tidak bisa dihentikan karena ketergantungan manusia pada alat ini sebagai alat berkomunikasi.

Pesannya dalah apapun yang setiap orang baca dan ucapkan setiap saat, apa informsasi yang didengar setiap kesempatan, semuanya akan masuk dan dimasukan dalam otak dan pikiran. Bahkan informasi itu semuanya bisa dilewati melalui panca indera yang dimiliki, yaitu telinga, hidung, kulit, lidah, dan mata sendiri.

Semuanya akan membentuk diri seseorang, mengarahkan perilaku, dan bahkan akan membentuk dan mengukir pribadi yang dimiliki seseorang. Artinya, setiap irnformasi yang disentuh akan menentukan siapa diri Anda sesungguhnya.

Jangan pernah kaget dan terheran-heran mengapa perilaku Anda sepanjang hari sama sekali tidak berguna dan bermanfaat sama sekali, karena otak Anda menerima informasi yang tidak benar, hoaks dan sampah belaka.

Fahamilah bahwa sebenarnya setiap orang menerima informasi itu melalu dua media kunci yaitu :

  • Informasi yang datang dari lingkungan sendiri
  • Informasi yang datang atau berasal dari tindakan kita sehari-hari.

Lingkunganlah yang merupakan wilayah yang sangat kuat mempengaruhi kepribadian siapapun dalam hidup ini. Seperti orang-orang yang dekat dengan kita, teman-teman kita, dan keluarga sendiri yang memang menjadi lingkungan mikro yang berinteraksi sepanjang hari dan sepanjang waktu.

Oleh karennay, maka super berhati-hatilah dengan apapun yang bersentuhan dengan kehidupan anda, terutama makhluk bernama teman-teman yang mengelilingi sepanjang waktu.

Tak bisa lagi dibiarkan begitu saja interaksi itu terjadi begitu saja. Tetapi gunakanlah pepatah kuno yang berbunyi :

Kalau bertemen dengan si pandai tukang besi, maka Anda akan mendapatkan panas dan percikan apinya. Namun, kalau Anda berkawan dengan tukang pembuat parfum maka Anda akan menadapatkan harumnya.

Andalah yang menentukan dan memutuskan untuk memilih siapa teman yang harus berinteraski sepanjang perjalan hidup yang dimiliki. Apakah di lingkungan rumah, ditempat kerja, atau ditempat jaringan sosial.

Jangan pernah anggap remeh interaski dengan siapapun. Cermat dan menjadi pinterlah untuk menentukan pilihan. Jadilah seperti lebah, yang hanya mengambil yang baik saja dan juga memberikan yang sangat terbaik saja.

Bila demikian halnya, dahsyatnya daya rusak dari hoaks dan GIGO itu, sementara hidup yang dimiliki dan dijalani hanya sekali saja, dan tidak bisa diulang sama sekali, seprti aliran sungai yang terus berjalan, maka lakukanlah 3 pesan kunci berikut ini :

  • Pilih tentukan dan maukilah sebuah lingkungan yang bersih dan mampu membentuk Anda menjadi pribadi dan diri yang diimpikan. Ingat, ini pilihan hidup atau mati. Hidup dengan damai dan mati dengan sukacita.
  • Ketika lingkungan tidak bersahabat, maka ubahlah dan warnailah lingkungan itu sehingga bisa menjadi suasana yang baik, kondusif, permisif, dan super optimsitik dan bukan merusak, sebagai pintu masuk menuju pembentukan diri yang diinginkan.
  • Ingat apapun yang ditanam akan dituai, apapun informasi yang masuk akan mebentuk diri pribadi. Oleh karenanya maka, menanam kebaikan dalam diri, bersiap-siaplah menerima kebaikan yang terbaik
  • Undanglah Tuhan Allah untuk masuk didalam pikiran, otak dan hati Anda, maka semua sampah akan tercuci habis didalam diri Anda. Jangan pernah kompromi tentang keterlibatan Tuhan dalam diri sendiri. Sebab pada akhirnya hanya DIAlah yang mampu menangkal dan mencuci habis hoaks dan GIGO yang masuk didalam otak Anda.

Sebab hidup hanya sekali maka jangan dirusak oleh haoks dan jangan menjadi pribadi dan perilaku GIGO, sampah masuk dan sampah keluar!

YupG, 25 April 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun