Juga ada seorang putri menegur ayahnya: "Bapak kok lama mencoblosya, saya sebelah bapak lebih lambat boleh nyoblos, langsung selesai."
Jawab ayahnya: "Iya nak, sampai kertas partai dan calek kedua saya lupa nama calek yang sudah saya hafalkan mau saya coblos!" Wah sudah lansia, jadi terserang demensia?
Pesta Demokrasi
Demokrasi menjadi kata pamungkas untuk menyatukan semua komponen masyarakat dalam sebuah kesatuan. Karena sesungguhnya demokrasi itu berbicara tentang rakyat itu sendiri dengan heterogenitas yang tinggi.
Lalu, pemilu merupakan isntrumen utama untuk membangun dan mengembangkan demokrasi itu sendiri. Rakyat yang berdaulat dijelaskan melalui proses menentukan pimpinannya sendiri mulai dari pusat hingga ke daerah, maupun dari daerah hingga ke pusat.
Jadi, siapapun yang memimpin, itulah representasi seluruh rakyat yang plural dalam semua aspek yang dimiliki. Sehingga ketika Presiden terpilih, maupun Anggota Legislatif terpilih, maka dia melakukan TUPOKSInya sebagai mandate dari rakyatnya sendiri.
Wajar kalau Pemilu itu merupakan pesta demokrasi, pestanya rakyat untuk memilih pimpinannya. Dalam proses itulah kesatuan visi untuk masa depan bangsa negara menjadi utama ketimbang kepentingan pribadi atau kelompok.
Memang tidak mudah menyatukan satu bahasa dan visi populasi 269 juta. Dengan keragaman yang luar biasa, dibutuhkan kemampuan yang kuat memimpinnya.
Tantangan inilah yang harus dilihat dan dicermati oleh siapapun yang akan memimpin negeri ini agar lebih maju, maju dan terus maju. Indonesia
Yupiter Gulo, 21 April 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H