Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Memaknai Paskah sebagai Pengorbanan yang Menghidupkan

19 April 2019   11:02 Diperbarui: 24 April 2019   12:57 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.independent.co.uk

Betul Yesus mati di kayu salib di Golgota, tetapi sesungguhnya kematian Yesus untuk menghidupkan kembali umat yang sudah berada dalam lembah kekelaman dosa.

http://makassar.tribunnews.com
http://makassar.tribunnews.com
Pengorbanan yang tidak sia-sia adanya. Hasilnya adalah hubungan antara Allah yang sudah putus dengan umat manusia, tersambung kembali. Manusia bebas untuk pergi dan berjumpa dengan Allah sendiri karena kematian Yesuslah memungkinkannya.

Paskah menjadi pengorbanan yang menghidupkan dan bukan kematian atau pengorban yang sia-sia belaka.

III

Sesungguhnya, inti dari pesan penghayatan Paskah 2019 adalah berkorban untuk menghidupkan. Bersedia menjadi korban dan bahkan rela mati untuk memberikan kehidupan yang layak dihadapan Allah.

Situasi seperti itu dialami oleh manusia dan semua orang pada zaman ini, yang sering disebut zaman edan. Tidak mudah untuk menemukan orang yang bersedia berkorban apalagi sampai mati hanya untuk menolong, menyelamatkan orang lain dari sebuah situasi sulit dalam menghadapi dan melanjutkan kehidupannya.

Kemajuan yang sudah dicapai saat ini, dibidang ekonomi, teknologi dan ilmu pengetahuan manusia cenderung untuk hidup secara individualistik, menjalani hari-harinya hanya untuk kepentingan sendiri, dan nampaknya semakin rendah bahkan mengikisnya kepekaan sosial bagi sesama.

Moment Paskah 2019 ini, mendorong kita untuk merenungulangkan bagaimana Yesus bersedia dan rela menjadi korban untuk menyelamatkan Anda dan saya dari semua dosa yang sudah dilakukan. Artinya, kita ada saat ini dan disini, sesungguhnya karena karya pengorbanan yang dilakukan Yesus.

Padahal, Yesus tidak berbuat dosa, tetapi dia dituduh berdosa dan melanggar hukum-hukum taurat, sehingga dia diadili, disalahkan, disiksa, disalib dan mati hingga dikuburkan. Seluruh kesalahan kita ditimpakan kepadaNya.

https://www.indiewire.com/2016/09/brad-pitt-mel-gibson-passion-of-the-christ-propaganda-marlon-james-t-magazine-1201725318/
https://www.indiewire.com/2016/09/brad-pitt-mel-gibson-passion-of-the-christ-propaganda-marlon-james-t-magazine-1201725318/
Yang dibutuhkan saat ini adalah sikap mau berkorban untuk menolong sesama agar sesama kita menjadi hidup dan tak binasa.

Lihat disekitar kita. Begitu banyak orang yang sedang menghadapi persoalan   hidup, hingga banyak yang harus berputus asa, terpuruk, konflik dalam keluarga dan kisah derita lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun