Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Memaknai Paskah sebagai Pengorbanan yang Menghidupkan

19 April 2019   11:02 Diperbarui: 24 April 2019   12:57 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.independent.co.uk

Kepada merekalah sebenarnya kita harus berkorban untuk memberi mereka kehidupan kembali. Berkorban pada zaman now, tidak selalu harus diterjemahkan menjadi tumbal, atau disalib, tetapi berkorban bisa dalam bentuk mendukung dengan pikiran, nasehat, tenaga yang dimiliki, waktu yang disisihkan, dan bahkan bila memiliki sumber daya juga bisa membantu secara material.

Inilah yang tidak mudah dilakukan pada zaman yang serba pragmatis nan individualistik ini. Setiap orang melakukan sesuatu penuh dengan perhitungan matang apakah untung atau rugi, susah atau senang. Dan hanya mau melakukan yang menyenangkan dirinya sendiri saja.

Itulah perbedaan kita dengan Yesus. Dia sadar penderitaan yang dilewati amatlah berat adanya. Sehingga dia memohon kepada BapakNya kalau bisa cawan ini lalu dari padanya. Namun kehendak Bapaknyalah yang harus terjadi.

Kemajuan pragmatisme dalam dunia bisnis yang penuh dengan persaingan, malah orang cenderung mengeksploitasi sesamanya. Menjadikan sesamanya target korban, mengorban orang lain hanya demi memenuhi kepentingan sesaat. Banyak kejadian orang doikorban dengan cara cara tudak manusiawi untuk memenangkan kekuasaan, keuntungan sebagainya.

IV.

Saat ini kita menjalani hidup dengan generasi sekarang, yang jamak disebut sebut sebagai generasi milenial, generasi bonus demografi, generasi revolusi industry 4.0 dan 5.0, generasinya interupsi, generasi digitilisasi, generasi  apalikasi.

Tantangannya adalah seberapa kuat dan tinggi sikap untuk berkorban bagi sesama manusia?

Pertanyaan ini menjadi sangat urgent dan penting. Karena sesungguhnya zaman ini didonominasi oleh sikap pragmagtisme, individualism yang hanya memikirkan diri sendiri untuk kebutuhannya, dan bukan kepentingan orang lain atau sesama.

Paskah mengingatkan bahwa tanpa pengorban kehidupan tidak aka nada. Pengorban merupakan jalan dan jembatan yang mengihidupakan dan mengembangkan kehidupan itu sendiri.

Kemajuan teknologi tanpa memberikan kehidupan yang benar hanya akan mengarah pada kehancuran semata mata. Dan tentu saja ini tak boleh terjadi. Harus dilawan, dihadang dan diluruskan ke jalan yang benar.

Paskah memanggil, paskah mengingatkan, Paskah mendorong, dan Paskah menguatkan semua umat agar bersedia berkorban untuk menghidupkan kembali hidup yang sudah mati dan kembali kepada Allah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun